Mohon tunggu...
Jurnalis Advokasi
Jurnalis Advokasi Mohon Tunggu... Jurnalis Advokasi menuju jurnalisme solusi : Pejuang agraria, lingkungan dan HAM

"Temukan benih kemuliaan itu, sejatinya ada dalam dirimu"

Selanjutnya

Tutup

Roman

Di Balik Langit Kelabu, Romantika Seorang Jurnalis di Tengah Cuaca Ekstrem

18 April 2025   17:28 Diperbarui: 18 April 2025   17:34 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Seorang Jurnalis Iman Sadewa Rukka(foto AI)

"Langit boleh mendung, tapi semangat jurnalis tak pernah redup oleh cuaca."

Hari ini, langit tampak kelabu. Hujan turun pelan-pelan seperti puisi yang dituliskan langsung oleh langit. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini untuk sebagian besar wilayah Sulawesi Selatan. Cuaca ekstrem mengintai. Angin, hujan deras, dan suhu yang tak bersahabat menjadi bayang-bayang yang menyelimuti hari.

Namun tidak bagi seorang jurnalis.

Bagi kami, cuaca bukan penghalang, melainkan bagian dari cerita yang harus dirasakan. Meski Jumat ini---18 April 2025---adalah hari libur nasional dalam rangka memperingati Wafat Isa Al-Masih, langkah kaki tetap tak terhenti. Bukan karena beban, tapi karena panggilan hati. Inilah romantika yang tak banyak orang tahu: bekerja dalam keheningan gerimis, menulis dalam gemuruh hujan, mendengar suara rakyat meski tertutup deru angin.


"Jurnalisme, bagiku, bukan sekadar profesi. Ia adalah cara mencintai dunia dalam diam."

Beginilah tugas jurnalis," ujarku dalam hati, "Ia hadir untuk merekam detak kehidupan, dalam situasi apapun."

Setiap langkah, setiap pandangan, setiap percakapan yang kutemui di lapangan, bukan hanya berita. Ia adalah fragmen-fragmen kehidupan yang kaya makna. Di balik kisah pilu, ada harapan. Di balik laporan kritis, ada cinta akan kebenaran.

Yang membuat semuanya berbeda: aku menjunjung jurnalisme solusi. Di sanalah kutemukan keindahan sejati profesi ini. Tak hanya menyampaikan keluhan warga, tapi juga menjadi jembatan menuju penyelesaian. Kami tidak hanya membawa kabar, kami membawa harapan. Lewat pendekatan partisipatif, suara rakyat tidak hanya didengar, tapi juga diberdayakan.

Cuaca ekstrem? Biarlah. Langit kelabu? Tak mengapa. Semua itu hanya latar dari sebuah pertunjukan yang lebih besar: dedikasi tanpa batas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun