Mohon tunggu...
kurniawan
kurniawan Mohon Tunggu... karyawan

karyawan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mewujudkan Kesejahteraan Petani Tembakau Yang Terpinggirkan

21 September 2025   12:51 Diperbarui: 21 September 2025   12:27 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( sumber gambar: imam syafiih )

Pemerintah Kabupaten Sampang seakan belum hadir secara maksimal dalam memberikan keberpihakan nyata kepada petani tembakau.

Kabupaten Sampang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau di Madura. Komoditas ini sudah lama menjadi tumpuan hidup ribuan petani dan turut menyumbang perekonomian daerah. Namun ironisnya, meskipun tembakau menjadi komoditas unggulan, kehidupan petani masih jauh dari kata sejahtera. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius: sejauh mana peran Pemerintah Kabupaten Sampang dalam melindungi dan menyejahterakan petani tembakau?

Permasalahan yang Dihadapi Petani Tembakau

  1. Harga Tembakau yang Tidak Stabil
    Petani sering dirugikan karena harga tembakau ditentukan oleh tengkulak atau pabrikan besar. Tidak adanya regulasi harga dasar menyebabkan petani sulit memperkirakan keuntungan. Bahkan, di musim panen raya, harga justru bisa jatuh drastis.

  2. Minimnya Infrastruktur dan Fasilitas Pasca-Panen
    Banyak petani terpaksa menjual hasil panen dalam kondisi basah karena keterbatasan gudang pengering atau alat pengolah. Hal ini mengurangi kualitas tembakau dan membuat nilai jual semakin rendah.

  3. Kurangnya Perlindungan dan Kebijakan Berpihak
    Dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCHT) yang diterima Kabupaten Sampang belum optimal dimanfaatkan untuk program peningkatan kesejahteraan petani. Sebagian besar justru dialokasikan untuk kegiatan administratif atau sektor lain yang tidak langsung dirasakan manfaatnya oleh petani.

  4. Ketergantungan pada Tengkulak
    Minimnya akses pembiayaan permodalan membuat petani berutang pada tengkulak sebelum musim tanam. Akibatnya, harga jual tembakau praktis "dikendalikan" oleh pihak tengkulak, bukan petani.

Menurut imam syafiih " Pemerintah Kabupaten Sampang seakan belum hadir secara maksimal dalam memberikan keberpihakan nyata kepada petani tembakau. Selama ini, kebijakan yang diambil masih bersifat parsial, tidak menyentuh akar masalah, dan cenderung hanya sebatas seremonial. Padahal, kesejahteraan petani semestinya menjadi prioritas utama karena tembakau adalah komoditas strategis daerah."

Kritik utama yang perlu ditegaskan adalah kurangnya transparansi dan keberpihakan dalam pemanfaatan DBHCHT, serta lemahnya pengawasan terhadap tata niaga tembakau. Pemerintah kabupaten seharusnya menjadi penghubung antara petani dan pabrikan dengan regulasi yang adil, bukan membiarkan petani terjebak dalam permainan pasar.

Analisis: Mengapa Petani Belum Sejahtera?

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun