Mohon tunggu...
Ilyas Aminudin
Ilyas Aminudin Mohon Tunggu... Lainnya - Clinophile

bukan orang penting yang penting orang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Love Self

14 Februari 2021   14:30 Diperbarui: 25 Februari 2021   21:56 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Sebenernya aku udah percaya tentang Siska yang sudah berubah, dia udah jarang ngobrol sama aku juga kalaupun ngobrol cuman tentang pelajaran doang. Tapi yang buat aku kepikiran tentang tadi malam bunda nangis, bunda kayaknya belum ngelupain kejadian waktu itu." Lanjut Arthur.

"Pastilah, mana ada orang tua yang gak sedih pas liat anaknya dituduh yang enggak-enggak sampi mutusin buat pindah sekolah."

Arthur tidak menjawab dia hanya diam dan memainkan ujung baju yang dia pakai sambil mengingat-ingat kembali kejadian semasa SMP-nya.

"Emang Siska ngapain sampai bunda kamu khawatir."

"Gak ada sih, tapi kayaknya temen satu gengnya siska suka sama Raga deh."

"Hah? Jangan sampai siska mengulang perbuatan yang dulu buat bisa bantu temennya dapetin Raga."

Arthur merespon penuturan sarah dengan wajah yang sulit di artikan wajahnya menggambarkan seperti bahwa dia kaget sekaligus takut, jikalau benar-benar siska dan teman-temannya melakukan sesuatu agar bisa mendapat perhatian Raga.

"Udah deh gausah mikir sampe sana, mungkin Siska udah gak kaya dulu lagi diakan udah takut sama Raga dan ancamannya." Ucap Arthur.

"Iya juga ya, ya udahlah gausah dipikirin." Tidak mendengar lagi balasan dari Arthur, sarah akhirnya berdiri dan pamit untuk pulang karena ada beberapa hal yang harus ia lakukan.

"Makasih ya udah mau dengerin aku cerita." Yang di balas dua acungan jempol dan senyum yang lebar oleh Sarah membuat Arthur menjadi sedikit semangat.

Setelah kepergian Sarah, Arthur tidak langsung bergegas untuk pulang, ia memejamkan matanya sebentar dan tiba tiba semua kejadian yang pernah menimpanya seperti di putar kembali, memutar semua adegan-adegan yang tidak pernah ingin Arthur lihat dan rasakan lagi, saat ini hal yang ingin di lakukan Arthur adalah membuka matanya. Namun, hasilnya nihil Arthur terjebak dalam mimpi buruk ini, hingga akhirnya ada sebuah tangan yang membimbing nya untuk keluar dari mimpi buruk tersebut, dengan perlahan Arthur membuka matanya menampakkan seseorang yang ia kenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun