Mohon tunggu...
Kognisi.id
Kognisi.id Mohon Tunggu... Administrasi - Learning Platform by Growth Center part of Kompas Gramedia

Providing a convenient, insightful, and collaborative learning experience

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Self Awareness: Langkah Awal Seorang Pemimpin Berdampak

7 Maret 2024   10:24 Diperbarui: 12 Maret 2024   00:48 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: blog.kognisi.id

Sebuah studi dari Harvard Business Review menunjukkan fakta mengejutkan, dimana hanya 10% dari semua pemimpin memiliki self awareness yang tinggi. Data ini menunjukkan bahwa self awareness masih menjadi kualitas langka yang masih jarang dimiliki oleh para pemimpin.

Self awareness, atau kemampuan untuk secara jujur mengenali dan memahami diri sendiri, adalah dasar tak tergantikan dari kepemimpinan yang berdampak. Sebagai pemimpin masa depan, pernahkah kita sungguh-sungguh memeriksa sejauh mana kita mengenal diri kita sendiri? Dan apakah kita menyadari bahwa dari sinilah sebuah kepemimpinan hebat akan lahir? 

Pada kesempatan kali ini, mari kita sama-sama melihat pentingnya self awareness pada sosok pemimpin!

BACA JUGA: Menciptakan Kesuksesan Tren dengan Tipping Point

Self Awareness dalam Diri Seorang Pemimpin

Sumber gambar: Dan Farber, Flickr
Sumber gambar: Dan Farber, Flickr

Jeff Bezos, pendiri Amazon, awalnya dikenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan perfeksionis di awal perjalanan perusahaan raksasa tersebut. Namun, melalui refleksi mendalam, ia mulai menyadari bahwa pendekatan tersebut mungkin tidak selalu membawa hasil terbaik dalam jangka panjang.

Bezos proaktif mencari umpan balik dari karyawan dan rekan bisnisnya. Ia bersedia menerima kritik dan menjadikannya sebagai peluang untuk berkembang sebagai pemimpin. Bezos semakin sadar bahwa kepemimpinan yang efektif bukan hanya tentang memberikan perintah, tetapi juga tentang mendengarkan, memahami, dan menginspirasi orang lain.

Lebih dari itu, Bezos mulai memahami bagaimana perilakunya dapat memengaruhi orang lain di sekitarnya. Ia mulai lebih menghargai sudut pandang orang lain, dan menghormati kontribusi yang berbeda dari setiap anggota timnya. Hal ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan kolaboratif.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahannya, Bezos mulai mengalokasikan tugas kepemimpinan sesuai dengan keahliannya, dan mempercayakan orang-orang yang tepat untuk mengelola bagian-bagian penting dari perusahaan. Hal ini memungkinkannya untuk fokus pada aspek strategis yang paling penting bagi pertumbuhan jangka panjang Amazon.

Transformasi kepemimpinan Bezos tidak hanya membantu Amazon bertahan, tetapi juga berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia. Pendekatannya yang lebih kolaboratif dan berorientasi pada hasil jangka panjang membantu Amazon mengatasi berbagai tantangan dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri e-commerce dan teknologi.

Jadi, Mengapa Penting bagi Pemimpin Memiliki Self Awareness? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun