Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalanku Berada Dalam Hatiku Bukan Hatimu

21 Maret 2018   11:55 Diperbarui: 21 Maret 2018   12:09 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Najmi: Ok pak, gak papa bapak ngecap aku manja lah apa lah, pokonya aku akan usaha sendiri meski harus melakukan apapun. (sambil pergi bawa buku agenda kesayangannya dan meninggalkan laptop, yang masih kebuka masuk kamar lalu banting pintu).

Bapak Najmi: gitu tuh anak mu, kalau ada maunya keukeuh gak mau dengerin orang lain sekalipun orang tuanya sendiri.

Ibu Najmi: Yah gitu, sama kayak bapak. Bentar udah banyak juga loh pak karyanya Najmi, Liat ini yang baca karya nya aja banyak di internet dan mereka suka. Mungkin kita emang harus kasih kesempatan sama najmi buat miilih apa maunya dia pak.

(Adegan bapak dan ibu najmi seakan bicara dan menyadari semua bahwa apa yang mereka lakukan kepada Najmi salah, dan akan sepenuhnya mendukung Najmi).

Najmi: Assalamualaikum pak,

Bapak BK: Waalaikum salam nak, silahkan masuk ada yang bisa bapak bantu.

Adegan 6 di kamar / taman

(Adegan Najmi duduk diam di Taman/kamar melihat buku agenda dan melihat foto orang tuanya, sahabatnya dan pacarnya di laptop kesayangannya juga. Juga mencurahkan semua di laptop kesayangannya. Jadi narasi di bawah teh seakan diketik).

Narasi: "terimakasih ma, pak walau kita harus bertengkar walau aku sempat kasar ke kalian berdua, akhirnya kalian mengizinkan dan meridhoi apa yang sudah menjadi tekadku, semoga aku bisa mewujudkannya dan membuat kalian bangga atas apa yang menjadi pilihanku. Benar kata orang, benar kata pujangga bahwa hati mama, hati bapak, hati orang tua, memang seperti malaikat yang selalu baik menuruti kemauan anaknya meski tak sesuai keinginanmu. Dan aku yakin bahwa jika mama dan bapak sudah ridho Allah pun akan ridho. Untuk kamu sahabatku, Kania dan Lula maafkan aku yang menjadi penghianat buat kalian diakhir masa SMA kita, maafkan aku yang tak menceritakan semuanya ke kalian. Memang aku bukanlah sahabat yang baik buat kalian, sedangkan ku yakini bahwa kalian sahabat terbaikku yang selalu mengerti aku. Meski nanti kita di tempat berbeda tak apa, aku akan selalu mengingat kalian lewat kenangan kita, lewat rindu kita dan lewat semua langkah kita selama ini. Semoga kalian berhasil dan sukses atas apa yang menjadi pilihan kalian. Mungkin Allah sedang menguji persahabatan kita dengan jarak. Untuk Irsal kekasih hatiku yang ku sayang, maafkan aku akhirnya kita harus mengakhiri hubungan ini, semoga lekas kita dipertemukan dihubungan yang lebih indah. Aku yakin kamu akan bahagia dengan hidup mu yang baru begitupun aku. Jarak memang menjadi masalah bagi sebagian orang begitupun kita. Tapi satu aku selalu menyayangimu.

Adegan 6 di taman

5 tahun kemudian, Najmi sedang berada di taman membaca salah satu novel karyanya. Dan sedang mempersiapkan materi untuk acara bedah bukunya. Sambil memegang leaflet/poster kecil tentang acara bedah buku dari novel karyanya. Dan tiba tiba ada dua orang gadis SMA menghampirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun