Kau tahu, betapa damainya mencintai pria yang tenang? Yang setiap katanya terdengar seperti alunan lagu lama yang membuatmu merasa aman. Ia mendengarkan kisah hariku seperti mendengar puisi. Ia menunjukkan salahku tanpa menyakiti, mengoreksi tanpa menghakimi. Ia menjadi ruang, bukan kurungan.
Dan di titik ini aku paham, bahwa rejeki bukan sekadar bilangan di rekening.
Tapi tentang ia---yang bertanggung jawab, yang teguh bekerja, yang berisi dalam wawasannya, yang paham arah dan akar budayanya. Ia yang tidak bersandar pada pelarian seperti alkohol atau judi, tapi pada nilai dan kendali diri. Ia tahu caranya menjaga kata, menjaga sikap, menjaga hati. Ia memuliakan wanitanya tanpa harus membuatnya merasa kecil. Ia raja dalam sikap, bukan takhta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI