Ada juga masyarakat adat yang bersikukuh melindungi hutan mereka. Bagi mereka, kami bukan ancaman, tapi bagian dari keluarga.Â
"Hilang harimau, hilanglah penjaga hutan. Hilang hutan, hilanglah kami," begitu kata mereka.
Mereka juga menggunakan teknologi. Drone, kamera trap, dan segala macam. Tapi yang paling berharga bukan teknologinya. Tapi keberanian dan ketulusan mereka yang menjadi tameng terakhir antara kami dan kepunahan.
Banyak yang lupa, kami bukan sekadar simbol keperkasaan di logo tim olahraga atau maskot.
Kami adalah penjaga keseimbangan. Jika kami punah, rantai makanan akan kacau. Populasi mangsa kami akan meledak dan menghancurkan vegetasi hutan, yang akhirnya juga akan merugikan kalian.
Melindungi kami berarti melindungi hutan. Melindungi hutan berarti melindungi sumber airmu, udara bersihmu, dan iklim yang stabil. Pada akhirnya, menyelamatkan kami adalah tentang menyelamatkan dirimu sendiri.
Kabar Terakhir & Sebuah Permintaan
Masih ada harapan. Kamera trap masih merekam induk harimau dengan anaknya yang lucu. Itu adalah tanda kehidupan. Tapi itu adalah harapan yang sangat rapuh.
Aku tidak bisa menulis surat. Tidak bisa berdemo di depan istana. Aku hanya bisa mengaum. Dan auman itu semakin lemah. Jadi, aku meminjam suaramu.
Apa yang bisa kau lakukan?
Jadilah konsumen yang cerewet: Tanyakan asal usul produk. Tolak yang merusak hutan.