radikal Musso. Namun, pemberontakan yang dipimpinnya gagal total. Kegagalan ini
menunjukkan bahwa di tengah ancaman eksternal dari Belanda, mayoritas rakyat Indonesia
masih memprioritaskan persatuan nasional di bawah bendera Republik, menolak upaya
perebutan kekuasaan yang bersifat coup d'etat. Akhir hayat Amir Sjarifuddin menjadi penutup
dramatis bagi salah satu babak paling kontroversial dalam sejarah revolusi Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!