ketidakpuasan dan rasa terpinggirkan di kalangan pendukung Amir.4
Eskalasi Konflik dan Pemberontakan PKI 1948
Setelah jatuh dari kursi kekuasaan, Amir Sjarifuddin memimpin kekuatan oposisi sayap kiri
yang tergabung dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR), yang terdiri dari Partai Sosialis, PKI, Pesindo, dan serikat buruh.
5 Kedatangan Musso dari Uni Soviet pada Agustus 1948 membawa
agenda radikal, yaitu pembentukan "Jalan Baru" bagi PKI yang menekankan konfrontasi
langsung terhadap pemerintah RI yang dianggap cenderung kanan. Musso segera mengangkat
Amir sebagai anggota Politbiro PKI.
Gabungan antara kekecewaan Amir Sjarifuddin terhadap Kabinet Hatta (sebagai warisan
kegagalan Renville dan kebijakan Re-Ra) dan masuknya Musso dengan ideologi revolusioner
yang keras menjadi pemicu eskalasi. FDR dan PKI kemudian melakukan serangkaian aksi