Kebun terdapat pada kawasan dataran rendah yang kaya akan sumber daya alam baik yang dapat dimanfaatkan atau merugikan, begitu pula dengan organisme yang ada di dalamnya.Â
Tidak semua dapat kita sentuh, karena masing-masing individu dari mereka memiliki ciri fisiologi dan morfologi yang berbeda. Seperti yang tercantum dalam rantai makanan diatas terbentuk siklus karena bisa berinteraksi dengan saling memangsa satu sama lain.Â
Contohnya bakteri, jenis organisme yang sulit ditemukan secara langsung kecuali dengan alat bantu mikroskop. Kumpulan dari rantai makanan tersebut akan membentuk suatu jaring-jaring makanan yang saling tumpang tindih.Â
Jaring-jaring makanan adalah hubungan alami dari rantai makanan yang saling berkaitan dalam sebuah ekosistem. Contoh jaring-jaring makanan seperti rumput sebagai produsen yang bisa dimakan oleh ulat, belalang, beberapa jenis serangga, burung pemakan biji dan masih banyak lagi. Kemudian sebagai konsumen kedua burung pemakan serangga, laba-laba dan katak. Konsumen ketiga diisi oleh ular.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam suatu kehidupan makhluk hidup terdiri atas aspek yang mendukung untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Dalam ekosistem kebun pisang tersusun atas rangkaian siklus organisme yang saling berinteraksi baik untuk kebutuhan dirinya maupun kebutuhan bersama. Interaksi tersebut diwujudkan dengan adanya rantai-rantai makanan, jaring makanan dan simbiosis.
Kita harus menjaga ekosistem kebun dengan tidak merusak serta mengambil langkah yang salah seperti tidak menjaga kebersihannya. Ketika kita tidak menjaganya maka kita juga mengurangi organisme yang hidup didalamnya. Penting bagi kita untuk menjaga kelestarian lingkungan tercapainya kelestarian alam dan hubungan timbal balik antar makhluk hidup.
DISUSUN OLEH Muhammad zaed arif ilham
                 willy rahardiÂ
                 Afnia nur R
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI