Mohon tunggu...
Ila Heti
Ila Heti Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nyi Penggani

25 Oktober 2012   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:24 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Iya..napa..serem ya.."

"Ember..tapi Gak serem-serem  amat  tuh.. "

"Jangan bilang takut.."

"Hehehe.."

"Tawa lagi..",aku melirik Rini yang sedang enjoy ,menikmati malam sambil menoleh ke arah jendela kaca  di sampingnya.

Aku buka kaca jendela sedikit,angin malam kota Surabaya dan di Blitar pasti beda ,begitu dingin sejuk bersama aroma wangi  kamboja yang tumbuh subur di pelataran makam yang baru saja kami lalui,ketika menikmati malam itu tidak sengaja sorot lampu mobilku mengarah  jauh di pinggir jalan tidak jauh dari makam yang baru kami lalui,aku melihat seorang wanita cantik memakai kain kebaya lengkap, dengan roncean melati di atas sanggulnya berdiri memegangi selendang batik yang di selempangkan di pundaknya,aku merinding tiba-tiba.

"Rin..Rin..",tangan kiriku colek lengan kanan Rini.

"Apaan sih.."

"Rin itu.."

"Itu apa.."

"Rin..kamu harus liat,ini beneran..",aku menatap Rini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun