"Wah..bagus ya.."
"Bagus ya yo.."
Rio mengangguk..
"Bu guru ayo masuk rumah..ayo.."
Tiba-tiba tangan mungilnya menggandeng pergelangan tanganku,mengajakku masuk rumah..
"Kenapa.."
"Ada Badut..Bu guru, Bu guru tanya terus..aku bilang ada badut ya ada badut.."
Setiap senja tiba saat langit cerah..pasti telur ceplok itu muncul,dan itu yang membuatku selalu teringat pada Rio,aku selalu bayangkan dia berlari-lari kebingungan dan berteriak-teriak memanggil mamanya,jarak rumah Rio dan rumahku tidaklah jauh..namun untuk melihat telur ceplok yang menggantung itu sangat jelas bila berdiri tepat di depan rumahku..aku selalu merasa bahwa dia masih berdiri di sana menghadap matahari terbenam dan berteriak-teriak saat telur ceplok menggantung indah di langit kota kecil ini..
Alangkah indah telur ceplok itu..betul kata Rio.
Senja itu aku melihat jazz warna merah berhenti di depan rumahku,dari dalam mobil itu keluarlah seorang laki-laki tampan,gagah,memakai seragam putih.
"Bu guru.."