Dua hari kemudian di pagi yang dingin, kabut masih menari-nari di tengah perkebunan Sedap Malam,saat aku berjalan-jalan pagi itu sebelum berangkat ke Play Groupku,aku bertemu dengan si aktif persis di depan perkebunan itu..
"Halo ganteng..?"
"Bu guru nanti sore aku boleh main lagi ke rumah Bu guru..?"
"Boleh ..sama mama ya.."
"Sama mbahku..boleh ya?"
"Mbah.."
Dia mengangguk,aku melihat wajahnya serius..
"Aku mau liat telur ceplok di rumah Bu guru.."
"Telur ceplok apa.."
Aku memang sudah lupa apa yang di maksud telur ceplok oleh si aktif ini.. namanya Rio,anak laki-laki berpipi tembem,lucu,dan super aktif..caranya dia bicara selalu buatku tersenyum sampai kadang tertawa..
Benar.. begitu senja, saat matahari hampir tenggelam dia berjingkrak-jingkrak namun kali ini tidak seperti kemarin..ya mungkin saja karena yang dulu itu adalah kali pertama dia melihat telur ceplok yang amat besar menggantung di angkasa..