Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Perlukah Membuat Aturan Ketat untuk Mencegah Anak Kecanduan Belanja Voucher Game Online?

25 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   09:26 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bermain game online| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Untuk para guru yang menjadi frontliner pendidikan di masa pandemi, sudah sepantasnya bisa lebih aware lagi tentang game online ini. Guru masih cukup mustahil mengajar di kelas lagi karena kasus Covid-19 yang meningkat tetapi wejangan dan pengingat akan game online ini bisa terus dilakukan. 

Contohnya, jika sedang pembelajaran daring dan ada sedikit waktu luang, guru bisa menanyakan berapa nominal voucher top up yang sudah dihabiskan dalam seminggu ini. Dari mana mereka mendapatkan uang tersebut? Atau beberapa pertanyaan lain yang bermuara kepada ajakan untuk tidak melakukan top up secara berlebihan.

Bola panas pun kini kembali kepada pemerintah sebagai regulator. info terbaru, Kemkominfo masih mempertimbangkan untuk memblokir berbagai game online tersebut. 

Jika perhatian pemerintah pada game online ini tidak jua maksimal, jangan salahkan jika generasi bangsa akan terus kecanduan game online hingga dewasa. Terlebih, saat ini pembelajaran -- sepertinya -- kembali lagi dilakukan secara daring. Tentu, waktu untuk mengakses game online di kalangan remaja dan anak-anak semakin besar. Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun