Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ekskul PMR, Pencetak Jiwa Kepemimpinan dan Segudang Pengalaman

28 Agustus 2020   06:52 Diperbarui: 28 Agustus 2020   07:29 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, saya sempat down dan stress melihat korban -- walau pura- pura -- yang menjerit kesakitan dan peralatan yang amat sederhana. Rasanya bingung mau berbuat apa sementara ada banyak kegiatan yang harus dilakukan segera. Makanya, saya selalu salut dengan tenaga medis yang berjuang saat ini terutama di ruang IGD.

Berkat para alumni, saya belajar banyak untuk tenang dan mendahulukan kondisi mana yang harus didahulukan. Namun, pelajaran utama adalah membuat kondisi korban/pasien nyaman walau kondisi sekitar sedang kacau. Itu yang amat penting karena kenyamanan pasien adalah hal utama dan sangat membantu kesembuhan mereka.

Untuk itulah kerja sama tim amat dibutuhkan. Untungnya, saat itu, saya memiliki seorang teman wanita yang tegas dan cekatan saat menjadi komandan. Kebetulan, ia juga menjadi anggota PMR saat SMP. Jadi, sudah ada sedikit pengalaman untuk memimpin rekan-rekannya.

Pengalaman lain yang benar-benar berkesan adalah saat kami menandu pasien melewati sungai yang dingin dan tebing yang curam. Saya masih ingat saat itu kami harus melewati sebuah sungai dari aliran Air Terjun Coban Rondho Malang yang amat dingin. Kaki rasanya kaku tapi kami harus tetap berjalan agar pasien segera sampai di pos kesehatan.

Ketika ikut lomba bisa bertemu teman dari daerah lain. - Dokumen Pribadi
Ketika ikut lomba bisa bertemu teman dari daerah lain. - Dokumen Pribadi
Mengikuti PMR juga belajar banyak berorganisasi yang sangat membantu pengembangan diri. Ketika kelas XI dan angkatan kami harus mendiklat adik kelas, di situlah jiwa kepemimpinan kami diuji. Saya benar-benar merasakan susahnya mengurus ini itu, semisal berkomunikasi dengan pihak TNI mengenai persewaan alat dan truk, menemui Kepala Sekolah, dan lain sebagainya.

Padahal sebelumnya, saya termasuk siswa yang jarang berurusan dengan orang dewasa. Dengan ikut PMR, secara tidak langsung, saya pun harus cepat dan tepat menjalin berbagai kegiatan tersebut. Meski demikian, komunikasi dengan teman satu angkatan amat penting karena tidak mudah menyatukan berbagai ide untuk melakukan tugas kami.

Kegiatan lain yang cukup berkesan adalah saat kami melakukan donor darah bersama. Kebetulan, SMA saya merupakan SMA kompleks dengan 2 SMA lain. Jadi, kegiatan donor darah oleh 3 sekolah tersebut tiap tahun dilakukan dan sering mendapatkan antusiasme tinggi. Ini sangat melegakan karena seringkali ada juga perbedaan pendapat antara satu sekolah dengan sekolah lain.

Jadi, sebagai ekskul yang sering ada di sekolah, sebenarnya PMR menjadi eskul yang amat penting untuk diikuti. Sayangnya, yang saya sering temui ekskul ini jarang diminati terutama oleh siswa laki-laki. PMR pun kerap identik dengan siswa perempuan. Walau, ada banyak manfaat yang bisa diambil dari eskul ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun