Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berantas Mafia Beras, Salah Satunya dengan Beras "Sachet"

1 Juni 2018   16:16 Diperbarui: 1 Juni 2018   16:46 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tahun terutama dalam menghadapi hari-hari besar seperti menyambut bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Aceh rutin menggelar operasi pasar delapan kebutuhan pokok di Banda Aceh dan Meulaboh, yakni di Kantor Bulog Aceh dan Kantor Bulog Sub Divre Meulaboh Aceh Barat. 

Kegiatan ini diberi nama Gerakan Stabilitas Pangan yang diresmikan langsung oleh Kepala Perum Bulog Divre  dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh.

bulogterkini.com
bulogterkini.com
Bulog Aceh menggelar operasi pasar baru-baru ini. (beritabuana.co)
Bulog Aceh menggelar operasi pasar baru-baru ini. (beritabuana.co)
Bulog Sub Divre Meulaboh Aceh Barat juga menggelar operasi pasar baru-baru ini. (aceh.tribunnews.com)
Bulog Sub Divre Meulaboh Aceh Barat juga menggelar operasi pasar baru-baru ini. (aceh.tribunnews.com)
Menurut Kepala Perum Bulog Divre dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, selain bertujuan menjaga stabilitas harga barang agar tidak melonjak dan memastikan kebutuhan pokok masyarakat menjelang hari-hari besar tersebut terpenuhi, gerakan ini juga bertujuan untuk mencegah oknum-oknum tertentu (mafia) yang menimbun barang, yang mengakibatkan naiknya harga di pasaran. Jika hal tersebut terjadi, maka harus segera ditindaklanjuti.

Kepala Bulog Sub Divisi Regional Meulaboh juga mengatakan, operasi pasar dilakukan apabila harga beras sudah melebihi dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah.

Sudah dapat dipastikan, dalam gerakan ini, tidak ada campur tangannya mafia, sehingga harga bahan pokok khususnya beras dapat dijual di bawah harga pasar yang berlangsung sepanjang masyarakat membutuhkan sebelum dan selama hari-hari besar.


3. Inovasi dan kemasan yang menarik (Beras Sachet)

Jika melihat potensi pertanian yang cukup luas, Indonesia tidak bakal menimpor beras atau hasil sub sektor pertanian lainnya. Namun dalam realitanya, Indonesia hingga saat ini masih impor beras yang jumlahnya sangat signifikan.

Bila Pemerintah dapat mengelola sektor pertanian dengan sungguh-sungguh dan baik, maka Indonesia tidak bakal mendatangkan beras dari luar negeri.

Sebenarnya bila kita ingin membandingkan hasil pertanian Indonesia dengan negara luar seperti Thailand, kualitasnya hampir sama. Hanya kelebihannya negara luar mengoptimalkan pemasaran dan membuat kemasan menarik, sehingga bisa beredar di setiap pasar.

Hal tersebut, sepertinya belum dimiliki oleh petani di Indonesia, sehingga untuk proses pemasarannya dan membuat kemasan yang menarik menjadi terkendala.

Namun baru-baru ini dalam beberapa surat kabar yang saya baca, diketahui jika  di Tahun 2018 ini Perum Bulog akan menyediakan beras dalam kemasan kecil atau sachet-an, yakni kemasan 200 gram atau 250 gram dengan harga hanya Rp. 2000-Rp. 2.500/sachet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun