Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Interpretasi Sejarah dan Komunis Phobia

1 Oktober 2022   02:45 Diperbarui: 1 Oktober 2022   02:54 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelengkap Nawaksara ini pun ditolak oleh MPRS pimpinan AH Nasution.

Lalu pada tanggal 20 Pebruari 1967 diumumkan bahwa Presiden/Mandataris MPRS tentang penyerahan kekuasaan kepada Pengemban Ketetapan MPRS IX/MPRS/1966 yang dulu sebelum di kukuhkan masih berbentuk Supersemar kepada Jenderal Soeharto.

Dan anehnya lagi dengan peran AH Nasution sebagai Ketua MPRS yang telah mencabut kekuasaan Presiden Sukarno dan selanjutnya mengangkat Soeharto sebagai Pj. Presiden, mengapa pada saat Soeharto berkuasa selama era Orde Baru, AH Nasution bahkan nyaris tak kebagian peran mengurus negara.

Yang terjadi malah ia dicekal Orde Baru. AH Nasution juga tidak boleh muncul dalam acara kenegaraan di mana ada Presiden Soeharto. Bahkan sampai urusan mobil Holden Priemer tua lungsuran dari Hankam yang dipakai Nasution sehari-hari ikut ditarik dari kediamannya. AH Nasution akhirnya menjadi anggota Petisi 50 pengkritik Presiden Soeharto.

Hanya di masa akhir kekuasaan Presiden Soeharto, AH Nasution diberi gelar Jenderal bintang 5 pada tanggal 5 Oktober 1997.

Banyak sejarawan yang meragukan adanya pemberian mandat Supersemar oleh Presiden Sukarno kepada Soeharto. Apalagi, hingga saat ini naskah asli Supersemar tidak pernah ditemukan. Soekarno pun pernah menekankan bahwa Supersemar itu bukanlah "transfer of authority".

Tiga naskah Supersemar yang disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dipastikan tidak autentik alias palsu setelah dilakukan uji forensik di Laboratorium Polri pada 2012.

Sedangkan Supersemar yang tidak jelas isinya telah digunakan sebagai dasar penetapan TAP MPRS untuk melengserkan Sukarno dan pengangkatan Soeharto sebagai pejabat Presiden RI.

Mantan Menteri Sekretariat Negara era Presiden Soeharto, Moerdiono menyebut bahwa "katanya" Supersemar memang ada yang dijadikan dasar pembubaran PKI namun katanya tidak ada arsip? Dokumen penting negara kok raib?

Dalam sebuah forum juga Moerdiono menyampaikan bahwa yang terafiliasi menurut Konstitusi PKI hanya Pemuda Rakyat. Tapi mengapa dilakukan pembunuhan massal kepada pengurus dan anggota organisasi yang bukan menjadi underbow PKI seperti Lekra, Barisan Tani Indonesia, bahkan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani)?

Kilas Balik Pergulatan Ideologi Di Masa Revolusi Indonesia

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun