Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Papua Melengkapi Indonesia

30 Januari 2022   15:55 Diperbarui: 30 Januari 2022   16:08 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padac tanggal 17 Agustus 1956 Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dgn ibukota Soasiu di Pulau Tidore, dengan gubernur pertamanya, Zainal Abidin Syah.
27 Desember 1958, Presiden Sukarno mengeluarkan UU nomor 86 tahun 1958 tentang "nasionalisasi" semua perusahaan Belanda di Indonesia termasuk perusahaan tambang Belanda yang ada di Irian Barat (Papua).

Pada 6 Maret 1959, harian New York Times melaporkan penemuan emas oleh pemerintah Belanda di dekat laut Arafura. Tahun 1960, Freeport Sulphur tandatangani perjanjian dengan Perserikatan Perusahaan Borneo Timur untuk dirikan tambang tembaga di Timika Desember 1960.

Karena Belanda masih ngotot tak mau kembalikan Irian Barat (Papua), maka Indonesia membeli persenjataan dari Uni Soviet untuk merebut Papua Barat dari tangan Belanda dengan jalan perang.

Atas saran dari Bureau of European Affairs di Washington, DC, Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Irian Barat (Papua) ke Indonesia.

Kemudian Indonesia mendekati India, Pakistan, Australia, Selandia Baru, Thailand, Britania Raya, Jerman, dan Perancis agar mereka tidak memberi dukungan kepada Belanda jika pecah perang antara Indonesia dan Belanda.

Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy akhirnya takut kepada "Operasi Trikora" Sukarno dan mendukung penyerahan Irian Barat (Papua) dengan jalan damai karena iklim Perang Dingin (Nato vs Warsawa) dikawatirkan menyeret Uni Soviet dan sekutunya dalam konflik yang berpihak pada Indonesia.


Tahun 1961, Sekjen PBB U Thant minta Ellsworth Bunker, diplomat Amerika mengusulkan agar Belanda serahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia melalui PBB dalam tempo 2 tahun.

Pertempuran Laut Aru pecah pada tanggal 15 Januari 1962. Komodor Yos Sudarso gugur tenggelam bersama KRI Macan Tutul.
TNI AL kemudian siapkan Operasi Jayawijaya yang merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia.

Sebelum pecah perang besar karena kekuatan gugus tempur laut Indonesia, tercapailah persetujuan New York pada tanggal 15 Agustus 1962.

Australia yang awalnya pro kemerdekaan Papua, akhirnya mendukung penggabungan Irian Barat (Papua) dengan Indonesia atas desakan Amerika Serikat melalui perundingan Indonesia (Soebandrio) dan Belanda (Jan Herman van Roijen& C.W.A. Schurmann) di Markas Besar PBB New York.

Pada tanggal 1 Mei 1963, badan PBB, United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) menyerahkan Irian Barat (Papua) ke Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun