Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Papua Melengkapi Indonesia

30 Januari 2022   15:55 Diperbarui: 30 Januari 2022   16:08 482 4
Sejak tahun 2021 Pemerintah tengah mempersiapkan Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua sebagai salah satu kawasan yang akan dioptimalisasi potensi perikanannya melalui Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI). Selain WPPNRI perairan Maluku, Biak Numfor direncanakan sebagai salah satu daerah Lumbung Ikan Nasional.

Pada Juni 2013 saya bersama rekan Chairul Razak, Hilman Metareum dan Anas Nasikin menghadiri undangan rekan kami Arnold Udam, putra asli Papua untuk berkunjung ke pulau Biak, Papua.

Penerbangan perdana saya ke Papua ini terasa lama apalagi melintasi Waktu Indonesia Bagian Tengah dan Waktu Indonesia Bagian Timur. Artinya start penerbangan dari Jakarta sudah selisih 2 jam lebih cepat.

Penerbangan langsung Jakarta - Biak membutuhkan waktu 4 jam 30 menit.
Jika biasa terbang dengan waktu tempuh hanya satu jam-an, tentu bisa membayangkan "kebosanan" dalam pesawat jika tidak bisa tidur.
Ini adalah pengalaman pertama saya terbang terjauh tanpa transit.

Begitu mendarat di Bandara Frans Kaisiepo, Kabupaten Biak Numfor, perasaan lega bisa menginjakkan kaki setelah menempuh penerbangan yang cukup lama.

Pulau Biak terletak di Teluk Cendrawasih yang berhadapan dengan Samudra Pasifik. Memiliki luas 2.455 kilometer persegi (kurang lebih setengahnya Bali) terdiri dari Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Sufiori (pemekaran dari Biak Numfor).

Kota Biak secara nasional cukup dikenal selain Merauke (lagu Dari Sabang sampai Merauke), Jayapura (Ibukota Papua), Sorong (kota terbesar setelah Jayapura), Manokwari (Ibukota Papua Barat) dan Timika (tambang terbesar PT Freeport).
Namun bagi dunia internasional Biak dikenal karena sebagai saksi sejarah dalam Perang Dunia II (Perang Asia Pasifik).

Tak cukup hanya memerangi Tiongkok sejak pasca Revolusi Meiji pada tahun 1868, Jepang seakan ingin melibatkan negara lain dalam perangnya sehingga memicu perang Dunia II dengan "mengusik" Amerika Serikat.
 
Perang Dunia II diawali dari pengerahan armada tempur dan pesawat pengebom Jepang yang meluluhlantakkan pangkalan militer Amerika Serikat secara tiba-tiba di Pearl Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941 dengan kerusakan hebat alutsista korban jiwa ribuan orang di pihak Amerika Serikat. Keberhasilan inilah menjadikan Jepang menjadi jumawa untuk menguasai Asia.

Sejarah mencatat bahwa pada tanggal 8 Maret 1942, Belanda dibuat menyerah tanpa syarat kepada Jepang ditandai dengan persetujuan Kalijati di Subang, Jawa Barat yang menyerahkan hak atas tanah "jajahan Belanda" di Indonesia kepada Jepang.

Untuk mengambil simpati warga Indonesia yang mengalami penindasan penjajah Belanda, Jepang menyatakan kehadirannya tidak untuk menjajah namun bermaksud membebaskan rakyat Indonesia dari Belanda dengan propaganda Gerakan 3A (Jepang sebagai cahaya Asia, sebagai pelindung Asia, dan sebagai pemimpin Asia).

Indonesia secara langsung akhirnya dilibatkan oleh Jepang dalam Perang Dunia II.
Biak menjadi medan perang udara dan darat yang hebat dengan jatuhnya korban yang besar dipihak Amerika maupun Jepang.

Jepang dengan kekuatan 11.000 pasukan menjadikan Biak sebagai wilayah pertahanan menghadapi serangan balik Amerika Serikat pasca pengeboman Pearl Habour.
Pasukan Infantri Amerika Serikat dengan kekuatan 12.000 orang mendarat di Biak pada 27 Mei 1944.
Perang Pasifik ini berakhir dengan kekalahan Jepang pasca bom Hirosimha dan Nagasaki Agustus 1945.

Salah satu peninggalan Perang Dunia II di Biak adalah Bandara Frans Kaisiepo yang dulunya bernama Mokmer dan Goa Binsari /Goa Jepang, pertahanan Jepang dari serangan Amerika Serikat, dengan koleksi misil, bom, dan peluru yang telah berkarat.
Untuk mengenang korban kemudian dibangun Monumen Perang Dunia II yang terletak 7 km dari situs goa di Desa Paray, Biak Timur.

Masa Nusantara

Dalam Nagarakrtagama (Desa Warnnana) Wirama 14, Prthiwitala-49 karya Mpu Prapanca telah ditulis:

Ikang saka sanusa nusa makasar butun banggawi,
Kunir galiyau mwangi salaya sumba solot muar,
Muwah tikang-i wandhanambwanathawa maloko wwanim,
Ri serani timur makadiningangeka nusa tutur.

"Tersebut pula pulau-pulau seperti Makasar, Buton, Banggawi, Kunir, Galiyan, serta Selayar Sumba, Solot, Muar,
Lagi pula Wandan, Ambon atau Maluku, Wanin (Papua),
Seram, Timor dan pulau-pulai lainnya berdekatan"

Nama "Wanin" merujuk pada Semenanjung Onin daerah Fakfak saat ini.
Bahwa masa keemasan Majapahit meliputi bentangan Nusantara yang sangat luas.

Era Sukarno

"Pendek kata, bangsa Indonesia, Natie Indonesia, bukanlah sekedar contoh satu golongan orang yang hidup dengan le desir d'entre ensemble diatas daerah yang kecil seperti Minangkabau, atau Madura, atau Jogya, atau Sunda, atau Bugis, tapi bangsa Indonesia ialah seluruh manusia-manusia yang menurut geopolitik yang telah ditentukan Allah SWT, tinggal di kesatuannya semua pulau-pulau Indonesia dari ujung utara Sumatera sampai ke Irian!....Kesinilah kita semua harus menuju: mendirikan satu Nationale Staat diatas kesatuan bumi Indonesia dari ujung Sumatera sampai ke Irian...." pidato Bung Karno 1 Juni 1945 saat melahirkan Pancasila.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia atas seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah Irian Barat (Papua), sementara Belanda klaim Papua masih wilayah kerajaanya.

Dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949, Belanda dan Indonesia tidak berhasil mencapai keputusan mengenai Papua bagian barat
Desember 1950, PBB memutuskan bahwa Papua bagian barat memiliki hak merdeka sesuai dengan pasal 73e Piagam PBB.
Indonesia menolak permohonan Belanda untuk menyelesaikan masalah Papua ke Mahkamah Internasional.

Padac tanggal 17 Agustus 1956 Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dgn ibukota Soasiu di Pulau Tidore, dengan gubernur pertamanya, Zainal Abidin Syah.
27 Desember 1958, Presiden Sukarno mengeluarkan UU nomor 86 tahun 1958 tentang "nasionalisasi" semua perusahaan Belanda di Indonesia termasuk perusahaan tambang Belanda yang ada di Irian Barat (Papua).

Pada 6 Maret 1959, harian New York Times melaporkan penemuan emas oleh pemerintah Belanda di dekat laut Arafura. Tahun 1960, Freeport Sulphur tandatangani perjanjian dengan Perserikatan Perusahaan Borneo Timur untuk dirikan tambang tembaga di Timika Desember 1960.

Karena Belanda masih ngotot tak mau kembalikan Irian Barat (Papua), maka Indonesia membeli persenjataan dari Uni Soviet untuk merebut Papua Barat dari tangan Belanda dengan jalan perang.

Atas saran dari Bureau of European Affairs di Washington, DC, Amerika Serikat tidak mendukung penyerahan Irian Barat (Papua) ke Indonesia.

Kemudian Indonesia mendekati India, Pakistan, Australia, Selandia Baru, Thailand, Britania Raya, Jerman, dan Perancis agar mereka tidak memberi dukungan kepada Belanda jika pecah perang antara Indonesia dan Belanda.

Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy akhirnya takut kepada "Operasi Trikora" Sukarno dan mendukung penyerahan Irian Barat (Papua) dengan jalan damai karena iklim Perang Dingin (Nato vs Warsawa) dikawatirkan menyeret Uni Soviet dan sekutunya dalam konflik yang berpihak pada Indonesia.

Tahun 1961, Sekjen PBB U Thant minta Ellsworth Bunker, diplomat Amerika mengusulkan agar Belanda serahkan Irian Barat (Papua) kepada Indonesia melalui PBB dalam tempo 2 tahun.

Pertempuran Laut Aru pecah pada tanggal 15 Januari 1962. Komodor Yos Sudarso gugur tenggelam bersama KRI Macan Tutul.
TNI AL kemudian siapkan Operasi Jayawijaya yang merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia.

Sebelum pecah perang besar karena kekuatan gugus tempur laut Indonesia, tercapailah persetujuan New York pada tanggal 15 Agustus 1962.

Australia yang awalnya pro kemerdekaan Papua, akhirnya mendukung penggabungan Irian Barat (Papua) dengan Indonesia atas desakan Amerika Serikat melalui perundingan Indonesia (Soebandrio) dan Belanda (Jan Herman van Roijen& C.W.A. Schurmann) di Markas Besar PBB New York.

Pada tanggal 1 Mei 1963, badan PBB, United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) menyerahkan Irian Barat (Papua) ke Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun