Bukan Tak Mampu: Cahaya dari FIB (jilid 1)
Oleh: apt. Ika Sherly
Sejak pandangan pertama, sejak ku mengenalmu,
ku telusuri pesonamu, dari awal hingga akhir.
Bukan sekadar takjub, namun kekaguman yang mendalam,
banyak hal darimu yang mengikat, tak mungkin berpaling.
Dengan segala cahayanya, hatiku luluh, terjerat,
seluruhnya ingin kuukir dalam waktu bersamamu.
Engkau, yang diam-diam membuka selubung diriku,
engkau, yang meluaskan cakrawala pikiranku,
engkau, yang membisikkan keyakinan: "Aku mampu."
Betapa kini kusadari, dahulu aku bagai katak dalam tempurung---
terkurung tanpa sadar, merasakan ketidakmampuan yang entah dari mana.
Apakah itu takdir, ataukah dibentuk oleh keadaan?
Setelah kuselami esensimu, aku mengerti:
bukan aku yang lemah, melainkan aku dibuat merasa lemah.
Sadarilah, ruang dan kesempatan seringkali tersekat,
hanya untuk mereka yang disebut terpilih.
Namun hadirmu berbeda---
kaulah ruang luas tempat keyakinan tumbuh,
laboratorium jiwa yang menyalakan keberanian.
Dari sinilah aku tahu:
bukan tak mampu, hanya tertutup kabut semu.
Dan perlahan cahaya itu menyingkap arah,
menjadi jalan pulang, menjadi rumah.
Kaulah FIB---Farmasis Indonesia Bersatu,
lentera yang menerangi langkah,
pelindung yang menguatkan hati,
dan agen perubahan sejati.
editor: apt. Ilham Hidayat
2 Oktober 2025