Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terbakar dalam Waktu

27 Maret 2020   13:44 Diperbarui: 27 Maret 2020   14:13 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita muda itu meraung dalam kegelapan, menyadari semua pengabaian yang ia lakukan. Sendiri dalam sepi, tanpa tangan kekar dan lingkaran keluarga yang menopang. Penyesalan tak lagi berarti, ia harus tetap berdiri.

The bitterness of one who's left alone.

Tumbuh tanpa kasih sayang, tergesa meninggalkan masa belia. Berpikir bukan yang seharusnya, bertindak tanpa terpeta.

What I choose is my voice
What's a boy supposed to do?

Wanita muda dan anak lelakinya, satu dalam jiwa. Penolakan, kepedihan, dan kemarahan merangsek tanpa jeda menyusupi dua hati yang lama terabaikan.

The killer in me is the killer in you,
my love.


Tumpukan rasa penolakan masih membakar hati, senyuman bukan lagi musuh kebencian.  Namun senyum akan tetap ada di antara mereka, menghiasi kanal-kanal kegersangan jiwa.


***

*Dipetik dari nomor milik Smashing Pumpkins, "Disarm".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun