Mohon tunggu...
Ika Kartika
Ika Kartika Mohon Tunggu... Communicating Life

PNS yang percaya bahwa literasi bukan cuma soal bisa baca, tapi soal mau paham. Kadang menulis serius, kadang agak nyeleneh. Yang penting: ada insight, disampaikan dengan cara yang asik, dan selalu dari kacamata ilmu komunikasi—karena di situlah saya belajar dan bekerja. Seperti kata pepatah (yang mungkin baru saja ditemukan): kalau hidup sudah terlalu birokratis, tulisan harus tetap punya nyawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Clever Idiot: Ketika Kursi Diduduki Bukan oleh Yang Layak, tapi Yang Lihai

10 Juli 2025   09:25 Diperbarui: 10 Juli 2025   09:25 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lalu Apa yang Bisa Dilakukan?

Tidak banyak. Tapi bukan berarti tidak ada:

  • Tetap berpikir. Jangan ikut-ikutan beku. Jangan ikut-ikutan "main aman" sampai lupa cara menganalisis.
  • Tulislah. Karena menulis adalah satu-satunya cara agar jejakmu tak larut dalam kebisuan birokrasi.
  • Bangun lingkaran kewarasan. Cari satu dua orang yang juga masih berpikir. Itu cukup untuk menjaga akal tetap nyala.
  • Jangan turunkan standar. Sekalipun sistem tak menghargaimu, tetap jaga kualitas kerjamu. Karena kita bekerja bukan untuk penghargaan, namun untuk bertahan sebagai manusia waras.

Akhirnya, Bukan Soal Dia, tapi Soal Kita

Pada akhirnya, tulisan ini bukan untuk satu orang.
Tapi tentang fenomena yang terus berulang.
Tentang sistem yang membiarkan bahkan memelihara kepemimpinan absurd.
Tentang staf yang harus berpura-pura menghormati kebodohan, agar terlihat profesional.

Dan tentang harapan, bahwa suatu hari nanti, kita tak perlu lagi memilih:
diam demi aman, atau bicara demi kehilangan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun