Mohon tunggu...
Ihsan zaky
Ihsan zaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - ilmukomunikasi UNJ

mahasiswa ilmu komunikasi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sehat Selama Puasa

21 Juni 2021   19:03 Diperbarui: 21 Juni 2021   19:09 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

(Deskripsi)

Tidak hanya saat bulan puasa, memiliki pola hidup sehat sebenarnya adalah hal yang perlu diterapkan setiap harinya. Hanya saja saat Ramadan, terutama pada minggu-minggu awal, tubuh mengalami perubahan pola hidup, mulai dari pola makan hingga pola tidur. Perubahan ini sedikit banyak membuat tubuh mengalami berbagai keluhan. Itulah sebabnya kita perlu lebih ketat lagi dalam menerapkan pola hidup sehat saat puasa, agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang umum mengintai.

Puasa terkadang sering dijadikan alasan untuk tidak bekerja dengan maksimal karena lemas, mengantuk, lesu dan lain sebagainya sehingga menurunkan produktivitas kerja sehari-hari. Selain itu, kondisi tersebut juga muncul akibat perilaku yang tidak sehat yang dilakukan tanpa sadar menjadi kebiasaan selama berpuasa.

Seperti kebiasaan makan sahur yang banyak, makan berlebih ketika berbuka, kurangnya asupan buah dan sayur. Agar lancar dalam menjalankan ibadah puasa dan tubuh tetap sehat.

 (Ilustrasi)

Seiring berkembangnya teknologi pangan, kemajuan ekonomi serta semakin pesatnya makanan instan, membuat perubahan pola makan yang cenderung tidak sehat yaitu makanan yang tinggi lemak, tinggi gula, tinggi garam dan rendah serat. Pola makan tersebut sangat berpengaruh terhadap meningkatnya kasus kegemukan dan penyakit degeneratif.

Selain itu mengkonsumsi gula garam dan lemak (GGL) menjadi salah satu faktor meningkatnya penyakit menular (PTM) di Indonesia setiap tahunnya. Selama dibulan puasa ini, tentu kontrol makanan sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan fit selama menjalankan ibadah puasa. Selama puasa tentu akan ada perubahan. Ada baiknya tetap memperhatikan juga makanan yang dikonsumsi.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Setidaknya ada 26,2% penduduk Indonesia mengkonsumsi garam berlebih, naik dari tahun 2009 yaitu 24,5% dan lemak berlebih 40,7% naik dari tahun 2009 yaitu 12,8%. Oleh sebab itu faktor makanan sangat perlu diperhatikan selama bulan puasa ini.

 

 (Kontras)

Kementerian Kesehatan RI menyarankan batas konsumsi gula, garam, dan lemak per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak). Untuk memudahkan, rumusannya adalah G4 G1 L5.

Dan ada beberapa tips dari halodoc:

  • Tidur yang Cukup

Pola hidup sehat saat puasa pertama yang perlu diterapkan adalah tidak tidur terlalu malam. Di bulan puasa, kita perlu bangun lebih pagi dari biasanya untuk melaksanakan sahur. Oleh karena itu, sebaiknya tidurlah lebih awal agar kebutuhan waktu tidur tetap terpenuhi, paling tidak selama 7 jam. Dengan tidur yang cukup, kita tidak akan kesiangan bangun untuk sahur. Selain itu, hal ini juga dapat membantu kita untuk tetap bersemangat sepanjang hari. Kurang tidur bisa membuat tubuh terasa mudah lelah, mengantuk, dan sulit berkonsentrasi saat beraktivitas. Hal ini tentu dapat mengganggu produktivitas kerja selama berpuasa.

  • Pastikan Kebutuhan Hidrasi Tubuh Tercukupi

Meski sedang puasa, kebutuhan cairan harus tetap terpenuhi. Aturan konsumsi air minimal 8 gelas per hari perlu tetap dijalankan. Hal ini dapat menghindarkan tubuh dari risiko dehidrasi yang dapat membuat kita merasa lemas dan tidak bergairah. Konsumsilah air sebelum dan saat sahur, setelah buka puasa, dan sebelum tidur. Namun, tidak semua air baik dikonsumsi di bulan puasa, lho. Kopi, teh, dan minuman bersoda termasuk kategori minuman yang tidak disarankan untuk dikonsumsi saat Ramadan. Minuman-minuman itu mengandung kafein, yang justru dapat membuat tubuh kehilangan cairan.

  • Jangan Melewatkan Sahur

Sarapan pagi menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk memulai hari yang penuh dengan sederet aktivitas. Selama Ramadan, sarapan pagi yang biasa dilakukan mengalami perubahan jam, yakni sesaat sebelum matahari terbit atau waktu imsak. Oleh karena itu, peran sahur sama pentingnya dengan sarapan pagi. Selain sebagai bekal tenaga untuk menjalani hari, sahur bisa membantu kita untuk lebih berkonsentrasi selama menjalankan aktivitas. Usahakan untuk selalu menyempatkan makan sahur setiap harinya. Makan sahur yang baik ialah yang dilakukan mendekati fajar. Hal ini dapat membantu tubuh tetap terhidrasi dan mencegah rasa lapar yang mungkin akan datang lebih cepat jika sahur terlalu malam.

(Humor)

Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaaan saat puasa dah tidak puasa, oleh karena itu kita di anjurkan untuk menjaga kesehatan dengan memulai pola hidup sehat.

Itulah sedikit penjelasan tentang pola hidup sehat saat puasa. Semoga dapat bermafaat bagi pembaca dan dapat menunjang kesehatan serta ibadah puasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun