Tanjungpinang - Gubernur Kepri Isdianto menekankan kepada Dinas Pendidikan untuk mengkaji secara benar terkait wacana membuka kembali aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah.
Saat ini, kata Isdianto kasus COVID-19 di Kepri tembus 7.010 kasus. Sehingga, perlu kajian kembali terkait KBM secara tatap muka.
"Data yang saya terima, kasus COVID-19 kita per 26 Desember tembus 7.010 kasus. Tentu ini menjadi catat buat Dinas Pendidikan untuk mengkaji secara betul tentang rencana dibukanya aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka," ujar Isdianto di Gedung Daerah Tanjungpinang, Minggu, (27/12/2020).
Hal ini membuat Isdianto gusar, mengingat anak-anak sangat mudah terjangkiti virus asal Wuhan, China itu.
"Maka dari itu, Dinas Pendidikan harus berkoordinasi dengan sekolah untuk membuat skema atau perencanaan yang matang jika sekolah memang harus dibuka. Jangan sampai, sekolah dibuka, anak-anak malah terjangkiti COVID-19. Itu yang kita tidak inginkan," ujar Isdianto.
Isdianto memberikan contoh, ketika sekolah dibuka maka, pihak sekolah tidak membiarkan semua siswa untuk masuk secara serentak. Melainkan, setengah dari jumlah siswa yang mengikuti belajar tatap mukaÂ
"Selain itu, saya tekankan agar sekolah benar-benar steril. Setidaknya setiap hari harus di sterilkan dengan menggunakan disinfektan. Kemudian, setiap kelas wajib ada keran untuk cuci tangan. Tentu, ini sebagai bentuk untuk menetralisir penularan virus COVID-19," tegas Isdianto.
Isdianto mengaku paham dengan perasaan orang tua yang anaknya masih mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring.
"Saya paham dengan apa yang dirasakan orang tua. Kalau belajar dirumah tentu sangat sulit mengingat harus ada paket internet lalu anak-anak pasti sulit memahami materi belajar yang diberikan guru. Maka dari itu, saya meminta orang tua untuk bersabar. Kita cari jalan secara bersama, agar sekolah dapat dibuka kembali," pungkas Isdianto.