Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

BOSEH Keliling Bandung, Kenapa Tidak?

15 April 2019   08:07 Diperbarui: 15 April 2019   10:54 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah registrasi, petugas menunjukkan cara mengambil dan mengembalikan sepeda. Mudah saja, ikuti instruksi yang tertera di layar. Waktu terakhir peminjaman sepeda adalah pukul empat sore dan harus dikembalikan sebelum jam delapan malam.

Selesai uji coba penyewaan, kami melihat peta lokasi stasiun BOSEH di pintu stan pendaftaran. Terdaftar ada 17 stasiun penyewaan, sayangnya lima stasiun sudah ditutupi namanya. Petugas menjelaskan kalau kelima stasiun tersebut sudah tidak beroperasi.

Dokpri
Dokpri

Amat disayangkan mengingat pada awal peluncuran, BOSEH memiliki 30 stasiun. Bahkan sempat ada wacana menambah jumlah stasiun menjadi 70. Namun karena minat warga yang tidak terlalu tinggi, beberapa stasiun dinonaktifkan dan menyisakan palang besi terbengkalai di pinggir jalan.

Keesokan harinya, kami berdua sudah tiba di stasiun BOSEH Alun-alun pukul enam pagi. Sialnya, belum ada sepeda yang terkait di sana. Padahal, kata petugas yang kita temui kemarin, sepeda sudah tersedia sejak pukul lima pagi.

Seorang anak SD yang kita temui di sana juga sedang menunggu sepeda datang. Menurut ceritanya, dia rutin menggunakan BOSEH untuk pergi sekolah dan biasanya sepeda memang sudah tersedia lebih awal dari hari itu.

Sepeda dipasang petugas jam enam lebih. Setelah dikaitkan, sepeda belum bisa langsung disewa. Pengguna harus menunggu beberapa menit sampai koneksi di alat penyewaan tersambung ke server BOSEH.

Ada beberapa kekurangan di stasiun BOSEH. Pertama, alat pembaca kartu yang tidak terlalu responsif sehingga terkadang kartu gagal dibaca dan harus mengulangi prosedur peminjaman/pengembalian dari awal. Kedua, tombol pada alat yang kurang nyaman dan harus ditekan keras-keras. Ketiga, setelah tombol di kaitan sepeda ditekan, beberapa sepeda harus setengah dipaksa keluar agar terlepas dari kaitannya.

Sebelum mengambil, kita bisa memilih sepeda di kaitan tertentu. Pastikan sepeda yang kita ambil tidak rusak, walau sepeda yang dipasang sudah dicek di kantor BOSEH. Beberapa fitur tambahan seperti standar dan bel sepeda juga bisa diperiksa untuk pengalaman BOSEH yang lebih menyenangkan.

Sepeda sudah di tangan. Bagi yang berbadan tinggi, kursi di sepeda bisa disesuaikan dengan membuka kunci di bawah sadel. Jika membawa barang-barang kecil, bisa ditaruh atau diikat di keranjang besi kecil di depan sepeda.

Kami mulai mengayuh. Tujuan akhir kami adalah Jalan Dago untuk menikmati hari bebas kendaraan bermotor (CFD) di sana. Sebelum menuju ke sana, kami berkeliling ke beberapa taman di pusat kota Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun