Mohon tunggu...
Iffa Bashir
Iffa Bashir Mohon Tunggu... Universitas Hasanuddin

Menyukai kucing, musik, dan dia.

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Dari Kelas ke Lapangan: EBL di RW 3 Parangloe, Lebih dari Sekadar Teori

21 Februari 2025   18:50 Diperbarui: 21 Februari 2025   18:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Studi S1 Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin Angkatan 2023, telah melaksanakan kegiatan Evidence Based Learning Tahap 1 yang berlangsung pada tanggal 27 Januari hingga 5 Februari 2025. Tim mahasiswa Kelurahan Parangloe RW 3 melakukan observasi dan wawancara rumah tangga untuk mengidentifikasi faktor-faktor distribusi masyarakat seperti kondisi demografi, sosial budaya, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Pelaksanaan EBL bertujuan tidak hanya praktik lapangan melainkan ruang kelas berbasis fakta dan data berdasar situasi yang terjadi di lapangan, berinteraksi dengan warga, dan merancang solusi yang dapat diimplementasikan. Melalui penerapan teori-teori yang dipelajari di kelas ke dalam situasi nyata, menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan aplikatif.

Kegiatan EBL di RW 3 Parangloe melibatkan kerja sama yang erat antara mahasiswa dengan warga setempat. Pengumpulan data yang berhasil dilakukan sebanyak 149 RUTA (Rumah Tangga) dengan total keseluruhan penduduk sebanyak 718 orang. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan adanya perbedaan tiap rumah tangga baik dari segi pendidikan, akses fasilitas kesehatan, sosial budaya serta kondisi lingkungan.

Melalui kegiatan EBL melibatkan beberapa kolaborasi dengan pihak lain, tim juga bekerja sama dengan pihak puskesmas, kader posyandu, kepala RT dan kepala RW. Memberikan pengalaman positif yang berharga dan mendapatkan wawasan baru, keterampilan baru dan kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat secara langsung.

Selama sesi wawancara, respon masyarakat Parangoe RW 3 sangat ramah dan positif, mereka meluangkan waktu untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Masyarakat juga berharap melalui pengumpulan data dapat memudahkan dalam penentuan sasaran khusunya kelompok rentan. Antusiasme masyarakat dalam mengumpulkan data dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik sehingga program atau kebijakan yang ditargetkan dapat berjalan efektif.

Selama pengumpulan data juga terdapat hal-hal menarik dan seru yang didapatkan yaitu bertemu anak-anak di Parangloe RW 3. Anak-anak sangat ramah dan selalu terbuka untuk berkenalan dengan orang baru. Salah satu anak paling aktif yang kita temui yaitu Hafiz, yang sangat akrab dan selalu bermain bersama temannya di daerah sekitaran sekolah. Tidak hanya itu, salah satu anak perempuan bernama Dita yang sering menghampiri kami disela perjalanan kami selama mengumpulkan data di tiap rumah kelurahan Parangloe RW 3.

Salah satu permainan unik yang mereka mainkan dengan kami yaitu "gosok-gosok berhadiah". Permainan sederhana, dimana setiap orang akan mendapat kesempatan untuk menggosok kartu yang sudah dibeli dan akan ditukar apabila kartu tersebut bebas dari bom. Tentu saja, permainan ini seru dan menantang karna tiap anak akan berhati-hati dalam menggosok kartu agar tidak mendapat bom. Apabila mereka benar dan terhindar dari bom, maka mereka dapat memilih hadiah apa saja.

Program EBL di RW 3 Parangloe membuktikan bahwa pembelajaran tidak harus terbatas pada ruang kelas. Dengan menggabungkan teori dan praktik, mahasiswa tidak hanya memahami konsep secara mendalam tetapi juga mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, komunikasi, dan kerja tim. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dengan masyarakat. 

Program EBL adalah bukti bahwa pendidikan harus relevan dengan kehidupan nyata. Melalui program ini, diharapkan dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peka terhadap lingkungan sosialnya.

Melalui analisis data yang telah dikumpulkan dapat menjadi dasar untuk melakukan intervensi pada EBL 2 yang efektif dan berkelanjutan di masa mendatang. Rencana tindak lanjut mahasiswa dalam menentukan program, edukasi dan evaluasi dapat membawa perubahan positif dari kelas ke lapangan. Kegiatan EBL di Kelurahan Parangloe RW 3 menjadi bukti nyata bahwa ilmu tidak hanya berhenti di teori, tetapi juga bisa membawa dampak nyata bagi masyarakat.

Jangan lewatkan keseruan EBL ya! Kunjungi laman Instagram kami untuk melihat momen-momen seru selama pelaksanaan EBL ini. Yuk, follow sekarang dan jadi bagian dari keseruan kami!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun