Mohon tunggu...
Minke
Minke Mohon Tunggu... Jurnalis - jurnalis

Manusia Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Minke's World

29 Mei 2020   21:52 Diperbarui: 30 Mei 2020   21:36 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Orang-orang memanggilkud minke maguwaharjo. Aku tinggal bersama kakekku di bandung.

Pagi mulai datang, dan sinar matahari mulai masuk menyelinap lewat jendela. Aku bergegas mandi untuk pergi ke sekolah. sebelum pergi ke sekolah aku berpamitan terlebih dahulu kepada orang tua.  Di sekolah guru sejarahku membahas tentang seorang intelektual yang mempelopori gerakan mahasiswa tahun 1965. Dia memberikan pertanyaan kepada kami di kelas yang sangat filosofis

"who are you? Siapakah kamu" ucapnya nya memberikan pertanyaan kepada kami.

"gie pernah bilang bahwa dirinya adalah adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidakpopuleran" sambungnya.

 "maksudnya bagaimana pak? Saya belum mengerti" ucap mahmud teman sekelasku.

"jadi maksud saya" ucap pa faiz mulai menerangkan.

"saya  ingin kalian semua berpikir dan memiliki kesadaran siapakah diri kalian sebenernya?. Gie mengatakan bahwa dirinya adalah seorang intelektual, nah kalau kalian ini siapa? Seseorang itu kan untuk bertindak, bergerak, harus punya yang namanya kesadaran. Aku ini siapa? Kalian datang duduk disini, kan kalian punya kesadaran bahwa kamu ini siswa sekolah" jelasnya.

Kami hanya diam menyimak dan mencoba memahami siapakah diri saya.

"jadi coba kamu bayangkan ketika kamu jalan pulang ada orang yang bertanya who are you, siapakah kamu?" sambungnya.

Semua terdiam asik menyimak. dan ada seseorang yang menjawab ;

"pak, saya adalah seorang anak yang menyukai kesepian karena di keramaian diriku tidaklah mengenal siapa aku. aku adalah manusia theomorphis " ucap albert. Sang guru pun hanya tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun