Mohon tunggu...
Idris setiawan
Idris setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pencinta Keheningan

Dari hidup kita belajar berjuang. Dan dari Tuhan kita belajar iklas. Tak ada perhentian yang akan indah selain mati dengan bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gedung yang Tak Dirindukan

22 Februari 2021   21:40 Diperbarui: 22 Februari 2021   22:30 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas tak sengaja ku lihat lagi wajahmu.
Bangunan baru yang dulu perna kusinggahi hanya untuk sekedar menimba ilmu.
Tampak kini kau begitu megah, begitu kokoh dan indah.
Bersyukur bagiku, setidaknya para mahasiswa tak lagi harus mengeluarkan banyak rupiah.

Ku lihat baik - baik.
Tersenyum simpul ku tampakkan untuk menutupi kekecewaan.
Andai saat itu aku tak di terpah ujian yang datang bersamaan. Mungkin saat ini, aku masih meneruskan untuk mewujudkan impian.

Keputusasaanku membuatku rapuh,
Di saat semua teman menjau, hilang pekerjaan dan masalah internal membuatku begitu berantakan.
Akhirnya ku putuskan pergi, dan meninggalkan mimpi dan angan - angan.

Ku balut semua lukaku sendiri,
Ku coba lebih iklas dan harus memilih.
Mungkin di gedung itu bukan tempatku.
Bukan tempatku untuk menuntut ilmu.

Kini aku terus melangkah ke depan, 2 tahun setelah kejadian itu yang memutuskan impian.
Kucoba bangkit.
Gedung yang tak ku rindukan.
Terima kasih atas Ilmu singkat dan pengetahuan.

__SpK
(Pagar Alam, 22 Februari 2021)
 

Sumber foto : Irma

#Puisi_Receh
#SANGPENCINTAKEHENINGAN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun