"Terima kasih bu."(sembari mengambil uang tersebut)
 "Yaudah. Kalo gitu ibu keluar dulu.
 Dah tidur! Sudah malam. Besok kan sekolah? Nanti telat bangun ayah bisa marah. Kamu tau sendiri, ayah kalo marah kayak gimana."
 "Iya bu. diko langsung tidur."(sembari merapikan buku novel kesukaku di atas kasur)
 "Baguslah. Yaudah ibu tinggal dulu. Selamat malam?"(sembari menutup pintu)
"Malam bu."(kulihat pintu telah tertutup, dan ibu telah pergi)
 Ku tidurkan tubuhku di atas kasur, sembari melihat langit-langit kamar. Semua masih nampak sama, namun hanya ceritaku yang berbeda. Dulu dia(nita) perna menemaniku berbaring di kasur ini, sambil menatap langit-langit kamar dia berkata,
 "Kamu punya impian apa ko?"
 "Impianku cuman satu, yaitu menikahi kamu"
 "Apakah kamu yakin, bahwa aku ini jodoh kamu ko?"
 "Yakin. Seratus persen yakin! Kalo kamu nit, apa impian kamu?"