Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Penulis 1070 lebih artikel dan 55 buku, trainer menulis, dan mengisi berbagai seminar/ workshop menulis, pendidikan, dan peningkatan mutu guru, baik di daerah maupun nasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Kesadaran Guru dan Murid dalam Pembelajaran Bermakna

14 Oktober 2025   00:02 Diperbarui: 14 Oktober 2025   00:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Refleksi sederhana ini menumbuhkan kesadaran akan proses dan perkembangan diri. Murid belajar untuk belajar --- bukan hanya untuk nilai.

Tantangan dalam Membangun Kesadaran Guru dan Murid

Membangun kesadaran bukan hal yang mudah. Ada berbagai hambatan yang sering muncul baik dari sisi guru maupun murid. Tantangan ini perlu dikenali agar bisa diatasi dengan bijak.

1. Tantangan bagi Guru

  • Rutinitas yang melelahkan. Banyak guru terjebak pada tumpukan administrasi dan tekanan kurikulum, sehingga kehilangan ruang refleksi. Mengajar pun jadi mekanis dan terburu-buru.
  • Kurangnya waktu untuk refleksi dan kolaborasi. Guru sering bekerja sendiri tanpa ruang berbagi pengalaman. Padahal, kesadaran tumbuh melalui dialog dan refleksi bersama.
  • Tekanan hasil belajar. Fokus yang berlebihan pada capaian nilai kadang membuat guru mengabaikan proses pembentukan karakter dan kesadaran belajar murid.

Solusinya:

Guru perlu menyisihkan waktu khusus untuk refleksi diri --- meski hanya lima menit setelah kelas. Sekolah juga dapat membangun Komunitas Belajar Guru (KBG) untuk berbagi praktik reflektif. Penting juga bagi kepala sekolah dan pemangku kebijakan untuk memberi ruang dan apresiasi pada upaya guru dalam membangun proses, bukan sekadar mengejar hasil.

2. Tantangan bagi Murid

  • Motivasi belajar yang rendah. Banyak murid belajar karena tuntutan, bukan kesadaran.
  • Lingkungan belajar yang tidak mendukung. Kurangnya apresiasi terhadap usaha murid sering membuat mereka belajar tanpa makna.
  • Kecanduan gawai dan distraksi digital. Fokus dan regulasi diri sulit dibangun jika murid terus berada dalam arus informasi cepat dan instan.

 

Solusinya:

Guru perlu membantu murid menemukan relevansi nyata dari pembelajaran. Kaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari mereka. Gunakan pendekatan kontekstual, proyek sosial, atau pengalaman langsung. Selain itu, biasakan refleksi harian dan dialog terbuka agar murid belajar menyadari emosi, motivasi, dan tujuannya. Guru juga bisa membuat "jurnal kesadaran belajar" --- catatan sederhana untuk merekam pengalaman belajar murid setiap minggu.

Membangun Hubungan yang Sadar antara Guru dan Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun