Mohon tunggu...
Rial Roja
Rial Roja Mohon Tunggu... Digital Marketing/Content Writer

Mari berbagi cerita dan inspirasi!

Selanjutnya

Tutup

Horor

Bayangan Tanpa Pemilik

26 Februari 2025   16:08 Diperbarui: 26 Februari 2025   15:09 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinda menahan napas. Ia mengingat perkataan Pak Burhan.

Jika bayangan itu semakin tertinggal, itu berarti ia semakin dekat untuk mengambil tubuhmu.

Ia tidak bisa tinggal di rumah ini lebih lama. Dengan cepat, ia meraih tas dan berlari menuju pintu depan. Namun, saat ia hendak membukanya, listrik tiba-tiba padam.

Gelap total.

Dinda merogoh sakunya, menyalakan senter ponselnya. Namun, begitu cahaya menyala, ia melihat sesuatu yang membuatnya hampir menjerit.

Bayangan itu ada di dinding, tapi lebih besar, lebih pekat, dan bentuknya tidak lagi mirip dirinya.

Bayangan itu perlahan merentangkan tangan, seolah siap meraihnya.

Dinda mundur dengan napas terengah-engah. "Jangan... jangan mendekat!"

Tapi bayangan itu terus bergerak.

Dinda meraba-raba di sekelilingnya, mencari sesuatu untuk melindungi diri. Tangannya menemukan lilin dan korek api di meja. Dengan tangan gemetar, ia menyalakan lilin dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Cahaya lilin membuat bayangan itu terdistorsi, bergerak liar di dinding seolah kesakitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun