Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Penulis dan Traveler amatir. Menggali pengetahuan dari pengalaman terus membaginya agar bermanfaat bagi banyak khalayak..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hidup Sehari-Hari di Areal Pertambangan

28 Juli 2022   09:24 Diperbarui: 2 Agustus 2022   12:10 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabut pagi turun di pegunungan Morowali Utara (doc. pribadi)

Kabut pagi turun perlahan di tengah rimbunan hutan tropis, desa Monilo, kec. Petasia Timur, Kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah. 

Rimbunan pohon penutup hutan terselimuti kabut putih. Jarak pandang manusia pun dibuat kabur olehnya.

Sesaat kumudian, kabut hilang perlahan. Gerimis pagi turun mengusir kabut. Jumat 24 Juni 2022, hari terakhirku di areal pemukiman perusahaan tambang, sawit, nikel, dsb.

Sepanjang jalan utama, kantor perusahaan dan kos-kosan karyawan perusahaan berderet. Diantara namanya; PT ANA (Agro Nusa Abadi), PT. DBM. Site PT. BUMANIK, PT. STARDUST ESTATE INVESTMENT (SEI), PT GUNBUSTER NICKEL INDUSTRY, (GNI), PT Agro Nusa Abadi, dsb.

Pagi selalu sibuk dengan aktivitas keberangkatan karyawan. Bus karyawan perusahaan datang silih berganti.


Di salah satu deretan kos-kosan itulah aku menginap semalam. Sebelumnya, aku berdiam di penginapan "Puncak" beberapa hari. 

Penginapan puncak berada jauh dari penduduk sekitar areal kos-kosan, namun ia menyatu dengan rumah karoke. Bila malam tiba, suasana rumah karoke mendadak ramai dan bising, penuh lengkingan suara pelepas penat.

Nah, hari itu, aku tinggal di kontrakan teman yang ngekos di antara kontrakan karyawan perusahaan. Model kos-kosannya sangat khas. Ia berderet di sepanjang Jalan poros dari Morowali Induk menuju daerah sekitar kabupaten Sulawesi Selatan. 

Bangunannya sederhana, terdiri dari kamar-kamar petakan. Fasilitas kamar tergantung besaran harga. Bila kamar terlengkapi AC (air conditioner) dan perabotan tidur, maka harganya merangkak naik alias mahal.

Bisnis kos-kosan dan kontrakan tumbuh menjamur di sana. Pekerja perusahaan berlokasi di Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, mengantri mencari penginapan. 

Apalagi, kala itu perusahaan Nikel baru sedang membuka lowongan pekerjaan bagi karyawan baru. Di sudut lain dari jalananan umum, pemerintah sedang mengebut pengerjalanan Infrastruktur jalan layang.

Desa Monilo, di mana kosan saya tinggal, terletak di Kecamatan Petasia Timur, yang merupakan wilayah perkebunan kelapa sawit terluas di Morowali Utara, dengan keluasan 2.714 hektar se-Kecamatan Petasia Timur. Tak pelak, berdiri kantor dan mess karyawan perusahaan kelapa sawit di sana.

Sudut keindahan pinggir laut di kota Kolonodale, kab Morowali Utara (dok. pribadi)
Sudut keindahan pinggir laut di kota Kolonodale, kab Morowali Utara (dok. pribadi)

Daerah Morowali Utara merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Morowali Induk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah. 

Dilihat peta sumberdaya alam, kabupaten ini merupakan salah satu daerah potensial di kawasan Timur dan Tenggara Teluk Tolo Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki arti strategis. 

Posisinya dari permukaan bumi, terletak di sekitar Teluk Tolo, Teluk Tomori sampai pada daerah pedalaman yang berbentuk lembah, perbukitan dan pegunungan yang dialiri puluhan sungai.

Problem Sosial "Mengintip"

Ketersediaan sumber daya alam di Morowali Utara mengundang perusahaan nasional dan multinasional hadir di sana. Kehadirannya otomatis membawa ratusan karyawan berasal dari berbagai daerah Indonesia. 

Contohnya apa yang terjadi di desa Molino, Kecamatan Petasia Timur. Hampir separuh penduduk yang tinggal di desa, merupakan karyawan perusahaan yang sebagian besarnya pendatang dari luar desa dan pulau. 

Orang Jawa, Sunda, Makasar, Sumatera Utara, Padang, dsb bertemu di Molino dengan beragam profesi. Penjual pecel lele pinggir jalan dari Jawa Timur. Sementara penjual bakso dari Solo dan sekitarnya, dan seterusnya.

Kantor-kantor perusahaan bertebaran di pinggir-pinggir jalan poros. Salah satunya, kantor PT GNI persis di samping kontrakan teman yang saya tumpangi. 

Makanya saat senja sore menjelang, keramaian pun tercipta. Para karyawan perusahaan ngeriung sambil bercanda dengan teman, dan lainnya mengambil motor diparkir sebelah kantor. 

Kontrakan pun bergema karena penghuni hadir satu per satu. Terlihat kafe baru berdiri di sebelah kantor untuk menampung tamu yang butuh ruang ngobrol di malam hari.

Matahari beranjak tenggelam. Pertanda malam hadir. Kerlip bintang diangkasa bertebaran. Kontrakan dan kos-kosan perlahan berisik. Pertanda penghuninya hadir satu persatu. Alunan azan magrib sayup-sayup terdengar dari masjid baru yang masih dalam tahap pembangunan. 

Anak-anak dan istri para karyawan menyambut para suami riuh. Mobil dan bus berdatangan menurunkan kepulangan dan mengangkut karyawan shift berikutnya. Sesekali terlihat karyawan merokok setelah turun dari bus untuk sekedar rehat paska penat bekerja.

Senja sampai malam hari terus bergulir hingga terbit matahari, itulah waktu berharga karyawan perusahaan. Siang hadir menggantikan malam. Layaknya daerah eksplorasi perusahaan ekstraktif, suasananya serasa kumuh. 

Debu bertebaran dimana-mana. Hilir mudik kendaraan bertipe double gardan dan truk besar pengangkut sawit dan bahan lain lalu lalang dijalan utama. Jarang terlihat mobil kendaraan bersih mengkilap. 

Umumnya bodi mobil penuh dengan lumpur dan kotor. Suasana mereda dan beralih sejuk segar, sesaat hujan turun membasahi bumi. Guyuran hujan bagai pengusir debu kotor jalanan.

Hutan tropis Morowali Utara menyimpan berbagai sumberdaya alam (dok. pribadi)
Hutan tropis Morowali Utara menyimpan berbagai sumberdaya alam (dok. pribadi)

Di waktu siang hari, kosan dan kontrakan senyap. Istri dan anak yang masih kecil masuk ke rumah kontrakan berukuran sempit. Kehidupan sehari-hari anak dan istri ditemani tayangan televisi. Panas mengganti suasana jadi terik meranggas sepanjang hari. Tak ada ruang untuk bermain bagi anak-anak. 

Oleh karenanya, di beberapa kos-kosan yang memiliki latar luas, sang penghuni menyediakan kolam renang mini bagi anak-anak untuk bermain di kala libur.

Sementara anak-anak yang bersekolah dasar, harus berangkat ke lokasi di samping kantor desa bersamaan keberangkatan bapaknya pagi hari. Kira-kira 2 hingga 5 kilo meter, jarak antara rumah kosan ke sekolah. 

Tak ada layanan angkutan umum yang stand bay untuk mengangkut anak sekolah. Umumnya orang tua (istrinya) mengantar anak sekolah menggunakan motor.

Kehidupan masyarakat di daerah eksplorasi perusahaan ekstraktif meyimpan tantangan sosial yang komplek. Pendidikan anak karyawan perusahaan dan penduduk lokasi eksplorasi penuh keterbatasan. 

Jam kerja karyawan yang tak berhenti selama 24 jam, membuatnya laksana mesin. Mereka harus bekerja selama di areal perusahaan. Satu orang pulang dari kerja, shift kerja berikutnya mengganti. Aku menyaksikan raut muka orang-orang itu hambar tanpa senyum.

Persoalan kekerasan di ranah domistik, misalnya, sebagai askes dari kondisi kerja dan areal perusahaan berpotensi muncul. Dalam satu pertemuan dengan masyarakat, saya mendengar curhatan salah seorang tentang tindakan kekerasan yang perlu pendalaman. 

UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) baru saja disyahkan sebagai inisiatif DPR RI patut menyentuh areal seperti ini. Sepintas, potensi kekerasan mengintip di lokasi-lokasi seperti ini. 

Tingginya beban kerja di perusahaan dan faktor sosial lain berpotensi mendukung terjadinya kekerasan. Ilmuwan, penggerak masyarakat, perusahaan, aparat desa, dan semua stake holder terkait wajib memikirkan hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun