Mohon tunggu...
Mh Firdaus
Mh Firdaus Mohon Tunggu... Penulis

Penulis dan Traveler amatir. Menggali pengetahuan dari pengalaman terus membaginya agar bermanfaat bagi banyak khalayak..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hidup Sehari-Hari di Areal Pertambangan

28 Juli 2022   09:24 Diperbarui: 2 Agustus 2022   12:10 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabut pagi turun di pegunungan Morowali Utara (doc. pribadi)

Makanya saat senja sore menjelang, keramaian pun tercipta. Para karyawan perusahaan ngeriung sambil bercanda dengan teman, dan lainnya mengambil motor diparkir sebelah kantor. 

Kontrakan pun bergema karena penghuni hadir satu per satu. Terlihat kafe baru berdiri di sebelah kantor untuk menampung tamu yang butuh ruang ngobrol di malam hari.

Matahari beranjak tenggelam. Pertanda malam hadir. Kerlip bintang diangkasa bertebaran. Kontrakan dan kos-kosan perlahan berisik. Pertanda penghuninya hadir satu persatu. Alunan azan magrib sayup-sayup terdengar dari masjid baru yang masih dalam tahap pembangunan. 

Anak-anak dan istri para karyawan menyambut para suami riuh. Mobil dan bus berdatangan menurunkan kepulangan dan mengangkut karyawan shift berikutnya. Sesekali terlihat karyawan merokok setelah turun dari bus untuk sekedar rehat paska penat bekerja.

Senja sampai malam hari terus bergulir hingga terbit matahari, itulah waktu berharga karyawan perusahaan. Siang hadir menggantikan malam. Layaknya daerah eksplorasi perusahaan ekstraktif, suasananya serasa kumuh. 

Debu bertebaran dimana-mana. Hilir mudik kendaraan bertipe double gardan dan truk besar pengangkut sawit dan bahan lain lalu lalang dijalan utama. Jarang terlihat mobil kendaraan bersih mengkilap. 

Umumnya bodi mobil penuh dengan lumpur dan kotor. Suasana mereda dan beralih sejuk segar, sesaat hujan turun membasahi bumi. Guyuran hujan bagai pengusir debu kotor jalanan.

Hutan tropis Morowali Utara menyimpan berbagai sumberdaya alam (dok. pribadi)
Hutan tropis Morowali Utara menyimpan berbagai sumberdaya alam (dok. pribadi)

Di waktu siang hari, kosan dan kontrakan senyap. Istri dan anak yang masih kecil masuk ke rumah kontrakan berukuran sempit. Kehidupan sehari-hari anak dan istri ditemani tayangan televisi. Panas mengganti suasana jadi terik meranggas sepanjang hari. Tak ada ruang untuk bermain bagi anak-anak. 

Oleh karenanya, di beberapa kos-kosan yang memiliki latar luas, sang penghuni menyediakan kolam renang mini bagi anak-anak untuk bermain di kala libur.

Sementara anak-anak yang bersekolah dasar, harus berangkat ke lokasi di samping kantor desa bersamaan keberangkatan bapaknya pagi hari. Kira-kira 2 hingga 5 kilo meter, jarak antara rumah kosan ke sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun