Mohon tunggu...
IDEL WALDELMI
IDEL WALDELMI Mohon Tunggu... Dosen

sebagai seorang dosen, banyak terlibat dalam, berbagai agenda kampus, baik itu penelitian, pengabdian dan pendidikan. rutinitas ini menjadikan diri membutuhkan tempat aktualisasi diri_kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Olahan Kreatif Ikan Patin, Strategi UMKM Naik Kelas Bersama FEB dan FH Unilak

22 September 2025   08:15 Diperbarui: 22 September 2025   05:57 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Sumber : Dokumentasi Penulis 2025

Produk Inovasi olahan berbahan ikan patin khas sungai kampar. Sumber : Dokumentasi Penulis 2025
Produk Inovasi olahan berbahan ikan patin khas sungai kampar. Sumber : Dokumentasi Penulis 2025
Ikan patin sejak lama menjadi komoditas andalan masyarakat di sekitar Sungai Kampar. Ketersediaannya yang melimpah menjadikannya sumber pangan utama sekaligus peluang ekonomi bagi warga. Namun, potensi besar tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan. Selama ini, ikan patin lebih banyak dijual dalam bentuk segar atau olahan sederhana, sehingga nilai tambah yang diperoleh pelaku UMKM relatif terbatas.

Menjawab persoalan tersebut, tim dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Hukum (FH) Universitas Lancang Kuning menginisiasi program pengabdian masyarakat. Kegiatan ini didukung pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun 2025. Tujuannya mendorong UMKM berani berinovasi dan memanfaatkan kekayaan lokal agar produk mereka lebih berdaya saing.

Melalui pelatihan inovasi produk dan pendampingan, tim FEB dan FH Unilak memperkenalkan berbagai teknik pengolahan ikan patin menjadi produk turunan yang lebih variatif. Lahirlah prototipe olahan baru seperti abon, bakso, nugget, siomay, dan kerupuk patin. Produk-produk ini tidak hanya memperkaya pilihan konsumen, tetapi juga meningkatkan nilai jual ikan patin yang sebelumnya dijual mentah dengan harga lebih rendah.

Ketua Pelaksana Tim Pengabdian, Dr. Fatkhurahman, menegaskan arti penting inovasi dalam meningkatkan daya saing UMKM. “UMKM tidak bisa lagi bertahan hanya dengan produk konvensional. Daya saing terbentuk ketika pelaku usaha berani berinovasi, baik dalam produk, kemasan, maupun strategi pemasaran. Inovasi inilah yang akan membawa UMKM naik kelas dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” ujarnya.

Dampak positif langsung dirasakan oleh mitra KUB Graha Permai. Mereka kini memiliki keterampilan baru dalam mengolah bahan baku lokal menjadi produk bernilai tambah. Pelatihan branding dan desain kemasan membuat produk tampil lebih menarik dan profesional, sehingga mampu bersaing dengan produk pabrikan di pasaran.

Tak berhenti di situ, pendampingan juga mencakup strategi pemasaran digital. Mitra diperkenalkan pada pemanfaatan media sosial dan marketplace untuk promosi dan penjualan. Langkah ini membuka akses pasar yang lebih luas, menjangkau konsumen regional hingga nasional.

Ibu Marlina, Ketua KUB Graha Permai, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini. “Dengan adanya pendampingan ini, kami jadi tahu cara membuat variasi produk baru dan bagaimana memasarkannya lewat media sosial. Produk kami sekarang lebih menarik, lebih tahan lama, dan punya nilai jual lebih tinggi. Harapannya, penjualan bisa meningkat dan usaha lebih berkembang,” ujarnya.

Lebih dari sekadar meningkatkan keterampilan teknis, kegiatan pengabdian ini juga menumbuhkan kepercayaan diri pelaku UMKM untuk berinovasi. Jika sebelumnya ragu mencoba produk baru, kini mereka lebih berani berkreasi sesuai selera pasar. Rasa percaya diri inilah yang menjadi modal penting dalam meningkatkan daya saing usaha kecil di tengah ketatnya persaingan.

Program pengabdian masyarakat tim FEB Unilak ini sekaligus menjadi bukti nyata dukungan universitas terhadap Asta Cita pemerintah, yaitu mendorong kewirausahaan untuk memperkuat ekonomi rakyat. Dengan mengolah potensi lokal berupa ikan patin Sungai Kampar yang melimpah, UMKM tidak hanya memperoleh keuntungan ekonomi, tetapi juga ikut menggerakkan perekonomian daerah serta menciptakan lapangan kerja baru

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun