Dampak yang lebih serius adalah terganggunya perkembangan otak. Anak stunting cenderung mengalami kesulitan belajar, sulit berkonsentrasi, dan kurang mampu berprestasi di sekolah. Dalam jangka panjang, hal ini mempengaruhi kemampuan berpikir, menyerap informasi, dan bersaing di dunia kerja.
Anak stunting juga lebih rentan terhadap berbagai penyakit, baik yang menular seperti infeksi saluran pernapasan dan diare, maupun penyakit tidak menular seperti diabetes dan penyakit jantung di usia dewasa. Kondisi tubuh yang lemah membuat mereka lebih sering sakit dan sulit untuk pulih.
Dampak sosial-ekonomi pun tidak bisa diabaikan. Stunting berkontribusi pada rendahnya produktivitas individu saat dewasa, sehingga berisiko memperpanjang lingkaran kemiskinan. Anak-anak yang tumbuh dengan stunting akan sulit bersaing di dunia kerja, baik secara fisik maupun intelektual.
3. Upaya Pencegahan
Pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sebelum anak dilahirkan. Salah satu langkah utama adalah dengan memastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang. Gizi yang baik selama kehamilan akan sangat menentukan kesehatan dan pertumbuhan janin.
Setelah anak lahir, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama sangat penting karena ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi, sekaligus memberikan perlindungan terhadap infeksi. Setelah usia enam bulan, bayi perlu diberikan makanan pendamping yang bergizi, bervariasi, dan aman.
Pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin di posyandu atau fasilitas kesehatan juga penting untuk mendeteksi tanda-tanda stunting sejak dini. Jika ditemukan masalah, intervensi bisa segera dilakukan. Menjaga kebersihan lingkungan adalah bagian penting dari pencegahan. Sanitasi yang baik, akses terhadap air bersih, dan perilaku hidup bersih dan sehat akan mengurangi risiko infeksi yang bisa menghambat pertumbuhan anak.
Memberikan makanan bergizi sejak dini adalah tindakan sederhana, namun berdampak besar. Setiap keluarga perlu diberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik.
C. PENUTUP
Stunting adalah masalah tersembunyi yang harus kita angkat ke permukaan. Seiring dengan perkembangan zaman, kita tidak bisa membiarkan masa depan anak-anak Indonesia terhambat hanya karena masalah gizi yang sebenarnya bisa dicegah. Penyebabnya kompleks, mulai dari gizi buruk, pola asuh yang salah, hingga faktor lingkungan dan ekonomi.
Dampak stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga mengurangi kecerdasan, kesehatan, serta produktivitas anak di masa depan. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini melalui pemenuhan gizi, perbaikan pola asuh, sanitasi yang baik, serta dukungan kebijakan pemerintah. Ingat, masa depan bangsa ada di tangan generasi muda kita. Mari kita berikan mereka peluang terbaik untuk tumbuh dan berkembang.