Mohon tunggu...
Icha Firliandita
Icha Firliandita Mohon Tunggu... Mahasiswi

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stunting: Benarkah Pertumbuhan Anak Kita Tertahan Oleh Masalah Yang Tak Terlihat?

15 September 2025   07:30 Diperbarui: 15 September 2025   07:21 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. PENDAHULUAN

Saat kita melihat anak-anak kecil bermain, sulit membayangkan jika di balik tawa dan ceria mereka, ada sesuatu yang menghambat mereka tumbuh secara optimal: stunting. Masalah kesehatan yang satu ini seringkali luput dari perhatian, padahal dampaknya sangat serius dan jangka panjang. Data dari WHO menunjukkan bahwa stunting menjadi indikator buruknya kualitas gizi dan kesehatan suatu bangsa. Apa sebenarnya stunting itu? Dan mengapa hal kecil di awal kehidupan bisa berdampak besar bagi masa depan anak?

B. PEMBAHASAN

Stunting adalah kondisi anak yang mengalami pertumbuhan fisik yang lambat atau terhambat, biasanya terlihat dari tinggi badan yang lebih pendek dibanding standar umur. Tapi stunting bukan hanya sekadar tinggi badan, ia adalah cerminan gizi buruk yang telah dialami anak sejak dalam kandungan hingga dua tahun pertama masa yang disebut "periode emas". Pada periode ini, asupan gizi dan perawatan yang kurang memadai bisa membuat otak dan tubuh anak tidak berkembang secara optimal.

Stunting bukan hanya masalah berat badan atau tinggi yang tampak di fisik. Anak yang stunting punya risiko lebih besar untuk mengalami gangguan perkembangan kognitif, yang berarti potensi belajar dan kemampuan berpikir mereka berisiko terganggu. Hal ini tentu membawa dampak yang cukup fatal di masa depan kesulitan di sekolah, menurunnya produktivitas, bahkan risiko sakit kronis ketika dewasa.

1. Penyebab Stunting

Stunting terjadi akibat berbagai faktor yang saling berkaitan. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa kehamilan dan pada masa awal kehidupan bayi. Ibu hamil yang tidak mendapatkan nutrisi cukup berisiko melahirkan anak dengan berat badan rendah dan pertumbuhan yang tidak optimal.

Selain itu, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak memadai baik dari segi jumlah, kualitas, maupun variasi juga dapat menghambat tumbuh kembang anak. Anak yang tidak mendapatkan makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhannya berisiko mengalami kekurangan energi dan zat gizi penting yang berdampak pada pertumbuhan.Lingkungan yang tidak higienis turut memperburuk situasi. Kondisi sanitasi yang buruk, kurangnya akses terhadap air bersih, dan kebiasaan hidup tidak sehat menyebabkan anak mudah terpapar infeksi, terutama diare dan infeksi saluran pernapasan. Infeksi yang berulang-ulang membuat tubuh anak sulit menyerap nutrisi secara optimal.

Kemiskinan juga menjadi faktor utama penyebab stunting. Keterbatasan ekonomi membatasi kemampuan keluarga untuk membeli makanan bergizi dan mengakses layanan kesehatan seperti pemeriksaan kehamilan, imunisasi, dan pemantauan tumbuh kembang anak.

2. Dampak Stunting

Stunting berdampak luas, tidak hanya pada kondisi fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan masa depan mereka. Anak yang mengalami stunting umumnya memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat, terutama tinggi badan yang jauh di bawah standar sesuai dengan usianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun