Mohon tunggu...
Ibra Aryani
Ibra Aryani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila akan Hadir sebagai Mata Pelajaran Wajib?

10 Juni 2017   16:09 Diperbarui: 10 Juni 2017   16:36 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harapan Besar Bangsa Indonesia terhadap UKP-PIP sebagai Solusi Bangsa

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dijaman yang maju ini sangat perlu bagi kita untuk kembali membumikan nilai-nilai Pancasila di atas keberagaman masyarakat Indonesia agar semakin memperkuat persatuan dan kesatuan negara ini. Perubahan sangat cepat terutama di bidang teknologi salah satunya media sosial dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dan sangat penting pula untuk kita dapat mempelajari dan mengamalkan Pancasila dari sejak kecil seiring kemajuan-kemajuan yang pesat ini.

Pemantapan ideologi Pancasila pada masyarakat perlu penguatan. Karenanya, terkait upaya pemantapan ideologi Pancasila tersebut perlu upaya bersama secara intens dan massif demi bangsa dan negara. Diperlukannya tokoh-tokoh nasional yang berpengalaman mengikuti denyut nadi perjalanan republik. Dengan segenap nafas perjuangan dan pengabdiannya masing-masing adalah suatu pilihan kenegaraan tepat.

Euforia politik awal reformasi untuk menjatukan rezim otoriter Orde Baru telah salah sasaran. Menjadikan Pancasila sebagai kambing hitam yang dianggap menjadi penyebab langgengnya kekuasaan Jenderal Soeharto selama 32 tahun. Padahal, sejatinya Pancasila itu adalah ideologi milik bangsa Indonesia bukan milik suatu rezim tertentu saja. Pengkambinghitaman Pancasila tersebut akhirnya membuat Tap MPR No II Tahun 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4) dicabut, kemudian lembaga yang bertugas melakukan sosialisasi dan pemantapan ideologi bangsa dalam hal ini Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) juga dibubarkan. Disusul dengan penghapusan mata pelajaran Pancasila dari mata pelajaran pokok di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Situasi itu terus berlangsung tanpa ada konsep atau strategi baru sebagai pengganti pola P4 dan BP7 terkait dengan pemantapan ideologi bangsa oleh pemerintah. Alhasil, kini kita menuai badai ideologis berupa aksi-aksi penolakan Pancasila oleh sebagian rakyat Indonesia sendiri karena kelalaian negara membangun mental ideologi bangsanya sendiri.

Dikeadaaan Bangsa Indonesia saat ini diperlukan adanya tokoh negarawanan muda yang menekuni dunia Pancasila dengan seksama dan penuh penjiwaan untuk dapat diharapkan dapat bekerja pada lembaga yang bukan menjadi lembaga seremonial tetapi benar-benar dapat hadir sebagai solusi bangsa. Lembaga yang dimaksud adalah lembaga dengan program-program yang kreatif dan modern tanpa harus kehilangan roh ideologisnya demi mengokohkan kembali jati diri bangsa dan negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Keputusan Presiden Joko Widodo untuk membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila(UKP PIP) dinilai kebijakan yang sangat tepat dan dinanti-nanti bangsa Indonesia. Karena telah kita ketahui bahwa pemerintah telah kehilangan arah dan orientasi dalam strategi sosialiasi dan pemantapan ideologi Pancasila kepada rakyatnya sejak era reformasi.

Pelantikan UKP PIP yang diketuai Yudi Latief yang merupakan seorang tokoh negarawanan muda yang menekuni dunia Pancasila dan memiliki sembilan pengarah yang memiliki pengalaman merupakan pemikiran yang sangat tepat. Sembilan pengarah tersebut adalah Megawati Soekarnoputri, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Muhammad Mahfud MD, Ahmad Syafi'i Ma'arif, Ma'ruf Amin, Said Aqil Siradj, Andreas Anangguru Yewangoe, Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, dan Sudhamek.

Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif mengatakan bahwa Pancasila akan kembali dimasukkan sebagai mata pelajaran di berbagai tingkat sekolah di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, mata pelajaran ini akan digolongkan menjadi mata pelajaran wajib, hal ini akan segera dibicarakan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar mata pelajaran Pancasila dapat segera diajarkan kepada seuruh siswa di Indonesia. Beliau menuturan bahwa pendidikan Pancasila di sekolah adalah prioritas utama UKP-PIP. Ia menilai bahwa metode ini dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan efektif kepada anak didik yang masih berusia belia sehingga diharapkan akan menimbulkan dampak jangka panjang. UKP-PIP juga menyebut akan merancang program yang dapat memunculkan Pancasila di ruang publik. Dalam program ini UKP-PIP akan merangkul berbagai komunitas yang perhatian terhadap pentingnya Pancasila. Kemudian memunculkan Pancasila di ruang publik dan event-event, lewat festival anak muda, film pendek yang menceritakan berbagai sisi Pancasila, aktivitas dan lomba-lomba sebagai perwujudan pengamalan Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun