Mohon tunggu...
Ibnu Wahyudi
Ibnu Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - Salesman Militan dan Gerilyawan :)

Cara terbaik suatu karya bisa menjadi abadi adalah dengan 2 (dua) cara, pertama mewujudkannya, kedua menuliskannya. Jika kenyataannya tidak abadi, maka minimal niatkanlah agar bermanfaat untuk orang lain, maka karya mu akan abadi secara turun temurun dari zaman ke zaman. Jangan menilai orang dari menjadi apa dia nya saat ini, tetapi nilai lah seseorang dari menjadi apa dia nya suatu saat nanti, karena banyak orang dicemooh saat ini, tetapi menjadi orang besar saat nanti. Banyak orang yang sangat VISIONER, namun dipandang sebelah mata dan diremehkan. Semua pembuktian kebenaran tentang VISI seseorang ditentukan setelah VISI nya terwujud dan kita hanya bisa bilang: WOW, tahu gitu saya ikut dia dulu

Selanjutnya

Tutup

Money

Tehnik Mengurangi Resiko Penolakan dalam Penawaran (Part 4)

21 Oktober 2017   16:12 Diperbarui: 5 November 2017   07:30 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada total 36 tehnik penawaran yang sangat aplikatif di lapangan

Tehnik Mengurangi Resiko Penolakan Dalam Penawaran -- Part 4

Pernahkah anda menawarkan sesuatu tetapi lebih sering ditolak daripada diterima? Entah anda berprofesi sebagai salesman, negosiator, motivator, pedagang, bahkan ibu rumah tangga pun menginginkan agar apapun yang ditawarkannya diterima atau setidaknya memperkecil resiko penolakan

4. Foot in the Door

Kalau bahasa kita kurang lebih artinya kaki di depan pintu yang merupakan sebuah kiasan yang maksudnya adalah mendapatkan KATA YES yang pertama, maka KATA YES yang kedua akan jauh lebih mudah

Nama tehnik ini berasal dari cerita salesman vacuum cleaner di inggris. Ceritanya waktu itu dilakukan tes terkait tehnik penawaran mana yang paling efektif menciptakan penjualan di lokasi yang sama, barang yang sama yaitu vacuum cleaner

Salesman X menawarkan dengan cara sebagaimana salesman kebanyakan yaitu mengetuk pintu, lalu ucapkan salam, lalu berkata kurang lebih, "Kami dari PT ABC menawarkan Vacuum Cleaner paling mutakhir, mampu membersihkan debu sekali sedot, awet, hemat listrik, bla..bla..bla.. dan lain sebagainya". Hasilnya dari 300 target rumah yang dikunjungi, sekitar 50 orang melakukan pembelian (16,7%), sisanya melakukan penolakan karena memang persepsi mereka terhadap salesman adalah negative yaitu hendak mengambil "uang" mereka dengan menjual produk

Lalu salesman Y melakukan kunjungan juga ke perumahan yang sama dengan barang yang sama beberapa minggu kemudian. Namun salesman Y diminta untuk melakukan tehnik yang berbeda yaitu datang mengetuk pintu, ucapkan salam, lalu berkata, "Kami sedang melakukan demo gratis untuk membersihkan debu dan barang apapun dirumah ibu, kami bersihkan jika ibu bersedia secara gratis... benar-benar gratis"

Dari 300 rumah, 220 rumah bersedia rumahnya dibersihkan gratis, dan dari 220 rumah tersebut, 187 rumah melakukan pembelian vacuum cleaner dari salesman Y

Bukankah saat kita melakukan demo gratis yaitu melakukan pembersihan merupakan PRESENTASI PRODUK yang paling efektif? Tidak perlu bicara sampai berbusa, cukup lakukan demo dengan sebaik-baik nya, maka konsumen pun akan melihat KELEBIHAN produk serta mulai membuka diri dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti "ada garansi gak?", "daya listrik nya berapa?", "spare part lengkap dan murah gak?", dan lain sebagainya, dan kesempatan si salesman untuk menjelaskan lebih detail lagi

Kalau di depan pintu saja sudah ditolak, bagaimana kita bisa mempresentasikan kelebihan produk kita agar konsumen tertarik untuk membeli produk kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun