Mohon tunggu...
Ibnu Wahyudi
Ibnu Wahyudi Mohon Tunggu... Administrasi - Salesman Militan dan Gerilyawan :)

Cara terbaik suatu karya bisa menjadi abadi adalah dengan 2 (dua) cara, pertama mewujudkannya, kedua menuliskannya. Jika kenyataannya tidak abadi, maka minimal niatkanlah agar bermanfaat untuk orang lain, maka karya mu akan abadi secara turun temurun dari zaman ke zaman. Jangan menilai orang dari menjadi apa dia nya saat ini, tetapi nilai lah seseorang dari menjadi apa dia nya suatu saat nanti, karena banyak orang dicemooh saat ini, tetapi menjadi orang besar saat nanti. Banyak orang yang sangat VISIONER, namun dipandang sebelah mata dan diremehkan. Semua pembuktian kebenaran tentang VISI seseorang ditentukan setelah VISI nya terwujud dan kita hanya bisa bilang: WOW, tahu gitu saya ikut dia dulu

Selanjutnya

Tutup

Money

Tehnik Mengurangi Resiko Penolakan dalam Penawaran (Part 1)

21 Oktober 2017   12:39 Diperbarui: 5 November 2017   07:21 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada total 36 tehnik penawaran yang sangat aplikatif di lapangan

Tehnik Mengurangi Resiko Penolakan Dalam Penawaran -- Part 1

Pernahkah anda menawarkan sesuatu tetapi lebih sering ditolak daripada diterima? Entah anda berprofesi sebagai salesman, negosiator, motivator, pedagang, bahkan ibu rumah tangga pun menginginkan agar apapun yang ditawarkannya diterima atau setidaknya memperkecil resiko penolakan

1. Tehnik Open Question

Usahakan menggunakan "Open Question" atau pertanyaan terbuka dan pilih sedemikian rupa pertanyaan yang tepat yang mengarah kepada yang kita inginkan

Open Question adalah sebuah pertanyaan yang jawabannya bukan 'ya' atau 'tidak'. Beda dengan Closed Question, dimana jawabannya adalah hanya 2 yaitu ya atau tidak

Misalkan Closed Question:

Anda suka atau tidak? Maka jawabannya hanya 2 yaitu entah Ya atau Tidak

Mau gak nemenin saya? Maka jawabannya hanya 2 yaitu entah Ya atau Tidak

Sedangkan Open Question berisi pertanyaan yang jawabannya bukan YA atau TIDAK. Tehnik Open Question ini terbilang ampuh untuk mengatasi penolakan / mempermudah orang untuk mendapatkan kata persetujuan atau setidaknya memperkecil resiko penolakan.

Tehnik apapun yang anda pakai, memang penolakan mungkin masih akan ada, namun dengan tehnik yang tepat maka persentase/kemungkinan nya menjadi lebih kecil dibandingkan menggunakan Closed Question

Daripada panjang dan gondrong, langsung saja ke praktek biar lebih maknyus dan paham maksud dari Open Question:

Anda menginginkan seseorang untuk naik ke panggung dan bernyanyi

Umumnya kebanyakan orang bakal menolak jika diminta ke panggung dan diminta bernyanyi. Jika anda hanya mengajukan pertanyaan: Apakah Ibu Budi bersedia naik ke panggung dan bernyanyi untuk kita? Karena ini adalah pertanyaan Closed Question, maka pilihan jawabannya hanya 2 yaitu entah YA atau TIDAK. Kemungkinan besar Ibu Budi tadi akan berkata TIDAK. Resiko untuk ditolak sangat tinggi, terutama apalagi suara pas-pasan.

Coba pakai tehnik Open Question, cari dan temukan sususan pertanyaan yang pas dan tepat yang jawabannya bukan Ya atau Tidak, misalkan: Jika Ibu Budi diminta untuk bernyanyi ke atas panggung, Ibu Budi memilih bernyanyi sendiri atau kami temani?

Dengan pertanyaan semacam ini, akan menghasilkan persentase penolakan yang jauh lebih kecil. Si Ibu Budi hanya memiliki 2 pilihan yaitu bernyanyi sendiri atau memilih bernyanyi sambil ditemani, tidak ada pilihan kesempatan untuk menjawab YA atau TIDAK. Kemungkinan besar Ibu Budi tadi akan memilih bernyanyi dengan ditemani

Kita kemungkinan akan berhasil membuat Ibu Budi naik ke atas panggung dan lagipula, kita menemani di atas panggung kan tidak harus ikut bernyanyi juga bersama Ibu Budi..he..he..he..

Anda mengajak seseorang untuk makan

"Mau makan nggak?"

Pertanyaan ini lebih mudah dijawab "Nggak usah..." karena pilihan jawabannya hanya YA atau TIDAK, kecuali teman anda benar-benar sedang lapar.

Coba bandingkan dengan pertanyaan di bawah ini:

"Mau makan atau mau ngemil aja?"

Setidaknya teman anda akan menjawab "ngemil boleh juga"

Anda menawarkan konsumen untuk ganti oli mobil

"Mau ganti oli pak?", maka persentasenya bisa jadi 50%:50% artinya bisa YA bisa TIDAK

"Boleh saya cek oli anda?", pertanyaan ini juga persentasenya bisa jadi 50%:50% artinya bisa YA bisa TIDAK

Coba pertanyaan yang lebih mengena dan menggugah/menyentuh emosional pemilik mobil seperti keselataman dirinya dan keluarganya, misalkan: "Apakah oli anda berada di level aman untuk kendaraan anda?"

Si pemilik mobil pasti berpikir, "Wah bener juga, bahaya banget nih kalau sampai oli berada di level yang tidak aman, nyawa tidak bisa dibeli jika terjadi sesuatu di jalan saat mengemudi". Maka kemungkinan besar kita akan memperoleh jawaban positif yaitu "Wah, saya gak tahu, tolong diperiksa deh. Ganti sekalian kalau memang perlu. Tolong dibantu ya"

That's it, saya tahu anda bisa lebih kreatif lagi dibanding contoh-contoh saya. Hanya masalah jam terbang dan latihan yang akan membuat anda semakin ahli dan master.

Kombinasikan berbagai tehnik, jangan hanya 1 atau 2 tehnik, maka akan memperbesar kemungkinan anda untuk selalui disetujui/diterima oleh siapapun, termasuk oleh atasan anda.

Terkadang segala sesuatu terlihat susah dan sulit alias selalu ditolak itu hanya karena kita tidak tahu tehnik nya. Diluaran sana banyak orang-orang yang sangat terlatih yang membuat anda tidak sadar dan mau tidak mau mengatakan YA, OKE, SETUJU.... Bukan hipnotis, melainkan tehnik penawaran yang super

Tehnik yang lain, ikuti terus artikel saya, jangan lupa follow atau comment ya... Thanks

Artikel saya yang lain, klik link berikut ini: www.kompasiana.com/ibnuwahyudi

 Salam Ibnu Wahyudi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun