Mohon tunggu...
Husnul Khatimah
Husnul Khatimah Mohon Tunggu... Guru - inclusive enthusiast

pegiat dan praktisi pendidikan inklusif dan penanganan anak spesial

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ramadanku, Nafsuku, Taubatku dan Ampunan-Mu

17 Maret 2024   06:46 Diperbarui: 17 Maret 2024   07:16 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nafsu yang terpuaskan pada pandangan sepanjang jalan Tentang semerbaknya bau-bau manis, asin dan lezatnya hidanganTentang mencari, membeli tak berkesudahanMenyimpannya hingga bedug dibunyikan

Nafsu yang terpuaskan pada warna-warni hidangan
Mendadak kenyang setelah belum ada setengahnya ditelan
Lidah berkecipak liur penyesalan, tentang rasa ini dan itu yang tak sesuai harapan
Larut dalam penyesalan
 
Hingga esok menjelang
dan mengulang lagi melepaskan syahwat tak berkesudahan
pada dahaga dan kelaparan
yang semu hingga tersadarkan
 
Terus begitu hingga menunggu
Sesiapapun menepuk bahumu
Walau hanya lewat puisiku, yang menghantarmu
Mencari pertaubatanmu pada sebuncu asamu

Semaraklah ramadan, bahagialah jiwa-jiwa yang tenang
Menyepi dari peradaban, menebar senyum pada semua yang datang
Bahagiamu yang kujelang hingga ujung perpisahan
dan terharu membiru dalam gandengan yang tak ingin kulepaskan
 
Manusia, nafsu dan pertaubatan
Tuhanku, Ampunan-Mu yang kurindukan
Penciptaku dan Rahmat-Mu yang menyelamatkan
Izinkan aku dan semua pantas mendapatkan Engkau dalam keridhoan

Banjarbaru Tanah Banyuku, 17 Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun