Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel, Karya Anak Saya Kelas 2 SD: Kambing yang Tersesat

7 Januari 2021   07:17 Diperbarui: 7 Januari 2021   07:34 1154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita Fabel kali ini saya ambil dari cerita tulisan anak saya yang berjudul Kambing yang Tersesat. Saat itu dia masih duduk di kelas dua SD. Anak satu ini mempunyai kesukaan menulis. Mudah-mudahan Cerita Fabel ini bermanfaat. Selamat membacanya.

Kambing yang Tersesat

Karya: Hail Ahmad Musyaffa

Pada suatu hari ada si penggembala yang   bernama Musyaffa. Musyaffa si Pengembala kambing mengembala kambing majikannya. Pagi hari kambingnya ada 10. 

Ketika Siang hari kambing pun mencari makanan. Ada satu kambing yang mencari makanan sangat jauh. Kambing itu tersesat tidak tahu arah jalan pulang.

Ketika Sore hari kambing-kambing dihalau pulang ke kandangnya. Sesampai di kandang, Si penggembala pun menghitung:  "1... 2...3... 4... 5.... 6.... 7.... 8.... 9..."  

Si Pengembala itu Herah: "Eh kenapa kambing ku cuma 9 bukan nya 10 ". Tiba-tiba si Pengembala  jadi panik.  "Kemana ya.  Mungkin satu lagi sudah hilang..." Pikirnya.  Hari semakin gelap. "Aduh bagaimana ini pasti majikanku marah", Gumamnya dalam hati.

Lalu dengan berani si Pengembala menjumpai majikan untuk bilang ada kambing yang tidak pulang. Dalam hatinya si Pengembala sudah siap meskipun majikannya marah.

Si Pengembala bilang: "Tuan, mohon maaf. Ada kambing yang tidak ikut pulang. Saya tidak menghitungnya waktu saya pulang...."

Si Majikan bilang: "Ooooo... kenapa kamu tidak hitung sebelumnya...". Majikan kelihatan terkejut. 

"Maaf Tuan, saya lupa..." si Pengembala tertunduk takut majikannya semakin marah. Apalagi kalau majikannya minta ganti rugi karena satu kambing hilang. "Bagaimana ini?.." tanyanya dalam hati. Kalau diminta ganti rugi dari mana uang saya ambil. Harga satu kambing sama dengan gaji saya 10 bulan mengembala kambing.

Namun tiba-tiba, majikan bilang: "Nak, karena malam sudah menjelang maghrib. Kamu pulang dulu. Mandi dan shalat maghrib.. Berdoa biar kambing yang tidak pulang tidak hilang. Besok kamu cari lagi..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun