Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perkara Rindu Memudar Puncak Setia

12 Oktober 2017   12:42 Diperbarui: 12 Oktober 2017   12:56 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lengang semesta menderu hunjaman tentu
rekat ambisi nestapa pusara tegas
agar semua dapat berjalan dengan lancar
tapi membatas bekerja tanpa internet
menawar kesumat perih luka yang sanggup

Pulang ke rumah lebih awal dari biasanya
lerai waktu menempa segenap jalan gamang
temaram petang kian membentang
berjuang hidup merangkai suasana bahagia
dalam kesendirian menindas sunyi hati

Perkara rindu memudar puncak setia
memilih senang sejati tabiat janji
sembilu tiga warna menutupi segala angan
kematian adalah sesuatu yang pasti
kadang jemu waktu menandas kesumat penasti

Aku akan terus menulis sepanjang hari
senyap jarak menuntaskan labirin intuisi
karena puisi akan terus menghiasi hari-hari
kau dapatkan banyak penikaman baru disini
sinar melintang bayang yang kerontang

Suara beranjak niscaya kesatuan yang tinggi
mobil ukuran kecil meluncur manis di batas lirih
cantiknya luar biasa perempuan pakaian sasirangan itu
menebar pesona bangga bertahan pelangi
celah ambisi berbias kelam ambisi
labirin banyak harapan tirani benteng

Kandangan, 01-10-2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun