Setelah menginjakkan kaki di pelabuhan Tomok, beberapa langkah saja saya sudah melihat kios-kios jualan cinderamata khas Toba. Saya senang berkunjung ke pasar setiap saya traveling ke tempat baru. Dari sana saya mendapat perspektif masyarakat lokal setempat.
Ternyata Tomok memiliki pasar sentra yang menjual oleh-oleh khas Batak seperti baju, ulos, ikat tenun Batak, dan berbagai benda lainnya. Barang yang dijual memiliki motif dan warna khas Batak. Tempat yang sangat tepat bagi wisatawan untuk menyisihkan rejeki membeli oleh-oleh.
Di pasar Tomok ini terdapat banyak kios yang berjejer sepanjang jalan, kebanyakan penjualnya adalah ibu-ibu dengan logat Batak kental tapi mereka juga pandai berbahasa Inggris. Untuk harganya sendiri cukup murah, namun kita masih bisa bernegosiasi dengan penjual untuk mendapatkan harga terbaik ketika penjual memberi harga tinggi.
Kawasan Tomok ini memiliki makam kuno dan artefak dari zaman megalitikum. Terdapat kubur batu atau sarkofagus yang menjadi jejak sejarah dan terkenal karena "kesaktian" sang raja di wilayah Tomok.
Saya berkunjung ke Makam Raja orang yang bermarga Sidabutar. Sebelum memasuki kawasan makam, ada penjaga yang akan memberikan kain Ulos untuk diselempangkan di pundak sebagai tanda penghormatan. Ditemani juru kunci, saya diceritakan sekilas mengenai area makam yang saya kunjungi.
Di hadapan saya ada tiga makam raja beserta beberapa kerabatnya yang dimakamkan di kompleks yang sama. Dua raja pertama masih menganut kepercayaan animisme yang dikenal dengan Parmalin. Mereka masih mempercayai kekuatan magis dari kayu dan batu. Sehingga ini alasan mengapa kayu diberdayakan menjadi rumah, sedangkan batu menjadi kuburan mereka.
Saya menyukai bagaimana orang Batak menghargai leluhurnya. Seperti kuburan batu yang saya lihat, makam raja ini masih terawat dan bersih. Kuburan batu di Makam Raja Sidabutar ini diukir sesuai dengan karakter raja yang dimakamkan di situ. Salah satu Raja Sidabutar memiliki kekuatan dari rambut gimbalnya yang tidak boleh dipotong sebab disana letak kekuatannya.
