Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kopitiam, Lebih dari Sekadar Tempat Minum Kopi

23 Agustus 2021   11:33 Diperbarui: 23 Agustus 2021   11:50 11179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makanan khas Kopitiam (sumber : instagram.com/lookacts)

Barangkali kamu tidak asing dengan nama Kopitiam. Ya, ini bukan nama kedai kopi "Kopitiam" yang telah dipatenkan namanya tersebut.

Kopitiam tumbuh seiring dengan tren kopitiam di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Saat saya traveling ke dua negara tersebut, dengan mudah saya menemukan kopitiam sebagai tempat untuk beristirahat sejenak dari letihnya jalan kaki. Sambil menikmati kopi susu dan hidangan makanan ringan.

Nama kopitiam merupakan pandanan kata Bahasa Melayu dan Bahasa Cina dalam dialek Hokian. Lantara memang kopitiam berasal dari Malaysia dan Singapura saat masa penjajahan Belanda. Saat itu banyak masyarakat keturunan Cina dipekerjakan sebagai buruh tambang atau petani. Tak sedikit juga yang dipekerjakan sebagai juru masak.

"Kopi" dan "Tiam". Tiam sendiri berarti toko. Makanya penyebutan kopitiam memang merujuk sebagai tempat kedai kopi. Layaknya fungsi kedai kopi tempat digunakan sebagai area umum untuk orang-orang bertemu, saling bertukar informasi.

Penyebutan lain untuk kopitiam sendiri menjadi kedai kopi atau warung kopi. Di Indonesia sendiri, kebanyakan nama warung menggunakan nama orang atau pemiliknya misalnya Warung Kopi Aseng, Kedai Kopi Apui, dan lainnya.

Kopitiam menjadi tempat untuk orang-orang Melayu mencari sarapan, istirahat makan siang atau ngopi sore hari di warung kopi. Tak jarang sesama penikmat kopi bisa saling berkenalan hanya dengan secangkir kopi saja.

Tidak ada yang istimewa jika bicara interior tempat. Kopitiam tidak seperti kedai kopi kekinian yang mengusung tema proyek bangunan mangkrak yang sedang tren.

Biasanya hanya meja kayu, di tengahnya ada jajanan kecil seperti pisang rebus, ubi rebus, atau makanan berat seperti bubur. Sedangkan untuk minuman adalah seduhan kopi susu dan teh susu. Mereka yang menyeduhnya pun juga bukan seorang barista yang telah mendapatkan training bagaimana menyeduh V60.

Kopitiam memang bukan hanya tempat untuk penggila dan penikmat kopi yang mencari rasa, tapi juga sebagai tempat untuk mendapatkan berbagai informasi termasuk transaksi.

Bahkan bisa juga digunakan oleh caleg misalnya ingin menjaring suara yang langsung tepat sasaran karena orang-orang di dalam kopitiam biasanya orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun