Pengiriman linen ini dilakukan oleh linen runner. Pengiriman linen dibagi menjadi 2 cara yaitu menggunakan linen trolley dan menggunakan linen chute. Menggunakan linen trolley lebih mudah dalam pengantaran daripada menggunakan linen chute
C. Pemeriksaan / Penyortiran Linen Kotor ( Checking a Soiled Linen)
Setelah pengumpulan dan pengiriman, linen kotor diperiksa dan di sortir oleh laundry attendant. Hal-hal yang akan diperiksa oleh laundry attendant yaitu jenis dan jumlah linen, asal department dan kerusakan
D. Pencucian ( washing)
Yang harus diperhatikan dalam proses pencucian adalah kapasitas mesin dan jenis tekanan mesin. Sebelum dicuci di mesin cuci, linen terlebih dahulu direndam dan dihilangkan nodanya.
E. Pemerasan (Extracting)
Proses pemerasan (extracting) menggunakan mesin extractor. Yang harus diperhatikan pada saat menggunakan mesin extractor yaitu perhatikan kapasitas mesin, atur kecepatan pemerasan (tinggi, sedang atau rendah), perhatikan kadar air pada waktu pemerasan
F. Pengeringan (Drying)
Proses pengeringan dilakukan untuk mengeringkan linen hingga kering sempurna dan dapat digunakan kembali. Jikalau linen tidak kering sempurna, linen akan menimbulkan jamur, noda dan bau tidak sedap. Hal yang harus diperhatikan saat proses pengeringan yaitu perhatikan tingkat kecepatan mesin pengering , atur waktu yang diperukan sesuai dengan jenis linen dan linen tidak boleh terlalu dikeringkan
G. Penyetrikaan (pressing)
Proses penyetrikaan atau pressing linen yang berupa lembaran menggunakan mesin khusus yaitu mangler. Contoh nya sheet, duver cover, pillow case, napkin, table cloth