Mohon tunggu...
Hendi Rukmana
Hendi Rukmana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kumpulan goresan agar tidak terbuang dan tercecer. Rekam jejak manusia biasa-biasa saja. Nyaris berada pada titik zenith dan nadir. Sekarang mencari jalan untuk kembali dalam Episode Senja. http://www.dalamberita.top

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Episode Senja : Postulat Waktu Linear

18 Juni 2011   19:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:23 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aroma debu tanah yang tersiram air hujan, sepoi angin, gelap malam menyisakan mendung. 

Episode berlanjut, tak pernah tahu berakhir dimana.

Jika sempat mari kita duduk sejenak bersama teh jahe hangat yang kau seduh, aku merindu...

 Mungkin sudah kembali ke dunia nyata... 

Rehat menunggu senja....

Mungkin peluh yang menghampiri tekad...

Mungkin juga malam yang kembali menyendiri...

dan kau tak harus tahu....

Ini perjalanan yang panjang...

Senja dan malam terpatri dalam waktu yang tak bisa menyatu...

Jika kau tanya apakah malam telah menaklukkan senja...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun