Mohon tunggu...
Mohammad Herdianto
Mohammad Herdianto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan jurnalis, hanya suka menulis

PNS (Pegawai Nyekel Sapu)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Bayi "Tiba Sampir" Memiliki Keistimewaan?

1 Agustus 2019   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2021   06:25 3001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: alodokter.com

Tali nuchal (Nuchal Cord) atau tali yang melilit di leher, adalah salah satu kondisi di mana bayi dalam kandungan terlilit tali pusar, yang mirip dengan usus. Hal itu adalah satu dari banyak hal yang ditakuti calon ibu akan sebuah persalinan. Para ibu berpikir bayi yang dikandungnya bisa tercekik oleh tali pusarnya.

Hal ini dapat menyebabkan begitu banyak kekhawatiran yang luar biasa. Untungnya, tali pusar yang normal dan sehat dilindungi dari kompresi pembuluh darah.

Fakta medis mengatakan, bayi menerima nutrisi dan oksigen melalui tali pusar, bukan dengan bernapas melalui hidung atau mulut. Mereka tidak benar-benar bernafas sampai setelah kelahiran, ketika mereka mengambil napas pertama oksigen ke paru-paru si jabang bayi.

Hal ini mungkin adalah salah satu dari banyak alasan mengapa pentingnya untuk membiarkan tali pusar bayi tetap utuh (tidak dipotong) selama minimal 2 menit setelah kelahiran untuk mengurangi resiko kematian pada bayi yang baru saja lahir.

Tali pusar akan terus bekerja menyediakan oksigen, dan merupakan sistem pendukung kehidupan untuk bayi, sampai kepalanya lahir dan oksigen benar-benar telah mengenai hidungnya.

Baca juga: Olahraga Hamil Agar Persalinan Lancar, Yuk Lakukan 5 Gerakan Ini!

Selain nuchal cord, beda lagi dengan bayi lahir sungsang.

Sungsang adalah suatu kehamilan terjadi ketika kepala bayi berada di bagian atas rahim, namun  kaki atau bokong bayi berada pada bagian bawah.

Jika dilihat dari segi medis, ada tiga jenis posisi sungsang.

1. sungsang sempurna,

2. Sungsang murni,

3. Sungsang kaki (footling).

Dan menurut American Academy Assocation, terdapat beberapa sebab mengapa bayi memosisikan diri mereka dalam posisi yang tidak selayaknya posisi bayi pada umumnya.

Adapun penyebabnya adalah:

1. Jika seorang wanita telah hamil berkali-kali.
2. Kehamilan kembar.
3. Jika seorang wanita memiliki riwayat melahirkan secara prematur.
4. Cairan ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit. Cairan yang terlalu banyak memberi ruang yang terlalu banyak bagi bayi untuk bergerak, sementara cairan yang terlalu sedikit tidak memungkinkan bagi bayi untuk bergerak.
5. Bentuk rahim yang tidak normal
6. Plasenta previa.

Antara nuchal core dan sungsang memanglah sebuah permasalahan kehamilan yang beredha, namun keduanya memiliki satu kesamaan dari segi sudut pandang mitologi.

Dalam pendapat  mitologi jawa, kondisi kehamilan nuchal chord dan sungsang dipercaya sebagai suatu yang istimewa, nuchal core biasa disebut dengan bayi "tiba sampir", dan kenyataannya memang tidak sedikit masyarakat jawa yang mempercayai adanya sisi mitologi dari bayi " tiba sampir" dan bayi sungsang.

Antara bayi tiba sampir dan sungsang keduanya sama-sama memiliki keistimewaan saat bayi sudah tumbuh dewasa nanti.

Konon katanya, ada yang berpendapat bahwa bayi tiba sampir akan memiliki postur tubuh yang indah, dan memiliki daya pikat yang luar biasa, sehingga ia akan terlihat pantas (kece) saat menggunakan pakaian apapun.

Ada juga yang percaya bahwa bayi tiba sampir mampu dengan mudah melelehkan hati bagi siapa saja yang melihatnya. Maka tak heran jika ia bisa mendapatkan pasangan dengan sangat mudah.

Lalu bagaimana dengan bayi lahir sungsang? Dalam kepercayaan sebagian masyarakat, bayi yang lahir sungsang konon juga memiliki banyak kelebihan seperti halnya bayi tiba sampir.

Catatan Ibu Muda: Pentingnya Edukasi Pra Persalinan

Orang Sunda kerap menyebut bayi sungsang dengan sebutan  bayi turujul. Bayi turujul diyakini sebagai bayi yang sakti. Kelak ketika dewasa nanti, bayi turujul dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Adapula yang percaya, bayi turujul akan memiliki karakter selayaknya anak indigo.

Baca juga: Benarkah  demikian faktanya? Ataukah hanya mitos semata?

Berawal dari percakapan saya di aplikasi whatsapp dengan salah seorang teman dekat saya, sebut saja Sizuka, yang pada akhirnya saya memutuskan untuk menulis tentang hal ini.

Entah mulai darimana percakapan saya dengan Sizuka, tanpa sengaja mengarah pada pembahasan soal penampilan. Sebagai seorang designer baju, Sizuka jarang membeli baju. Baju yang selama ini ia kenakan dalam acara apapun sebagian besar adalah baju hasil karyanya sendiri.

Dengan baju hasil karyanya sendiri, tentunya ia tampak kelihatan kece. Wajar saja, seorang designer pasti paham bagaimana baju bisa kelihatan kece saat dikenakan, yang pasti ia sangat paham dengan postur tubuh.

Selain hal itu, baju yang dikenakannya adalah sarana untuk mempromosikan hasil karyanya kepada khalayak umum, yang tentunya dibuat semanarik mungkin, ala fashion yang sedang hits di jaman milenial ini, khususnya untuk kalangan wanita-wanita sosialita.

Sebagai seseorang yang menggeluti dunia fashion, Kelihaian Sizuka dalam mendesain baju sehingga terlihat menarik dan terlihat kece bagi saya adalah sesuatu yang sangat wajar.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa Sizuka juga selalu terlihat kece ketika mengenakan baju seadanya? Dirinya terlihat begitu anggun meskipun hanya menggunakan babydol berbalut jaket jeans berwarna biru. Apakah sizuka adalah seorang wanita yang terlahir dalam kondisi terlilit tali pusar?

Penasaran dengan hal itu, saya mencoba memberanikan diri untuk bertanya langsung pada dirinya, apakah memang saat lahir dalam kondisi nuchal cord apakah ada faktor lain.

Dengan ekpresi sedikit kaget, Sizukapun nampak kebingungan dengan pertanyaan yang saya ajukan. Nampaknya dia benar-benar tidak tahu menahu tentang keistimewaan nuchal cord, bahkan keluarganya pun juga tidak pernah membicarakan hal ini kepada dirinya.

Lalu, faktor apakah yang membuat Sizuka selalu tampak kece saat mengenakan pakaian apapun? Rasa-rasanya itu hanya persepsi pribadi saya.

Jujur, sosok wanita yang namanya saya samarkan sebagai Sizuka tersebut bukan sekedar seorang designer baju, tapi dia adalah wanita yang bagi saya adalah wanita istimewa, wanita yang sangat saya dambakan untuk menjadi pendamping hidup saya, wanita yang selalu saya harapkan  untuk ditakdirkan oleh Tuhan menjadi ibu dari anak-anak saya.

Baca juga: Ketika Persalinan Berujung di Meja Operasi

Jadi, pada intinya adalah hal yang sangat wajar jika di mata saya, sosok Sizuka selalu terlihat istimewa dalam kondisi apapun. Keanggunan sizuka selalu bisa memikat hati saya, dan selalu terkesima saat memandangnya.

Kembali pada sudut pandang mitologi bayi tiba sampir yang memiliki keistimewaan dalam hal penampilan yang selama ini sudah dipercayai oleh sebagian besar masyarakat.

Apakah hal itu benar-benar fakta ataukah hanya sekedar mitos? Hanya Tuhanlah yang tau. Mengingat, bahwa sudut pandang mitologi memiliki interpretasi yang tingkat kebenarannya hanyalah fifty-fifty.

Dalam arti, jika hal itu benar-benar fakta, maka tingkat kebenarannya pun hanya 50%, karena tidak semua orang bisa memercayai hal tersebut. Namun jika hal itu hanya sekedar mitos, toh kenyataan banyak pihak juga yang memercayainya.

Terlepas dari hal itu, tanpa sedikitpun mengistimewakan sosok Sizuka, manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna daripada makhluk lainnya. Dan yang pasti, setiap bayi terlahir ke dunia adalah bayi yang dianugerahi keistimewaan masing-masing oleh Sang Penciptanya yang tentunya tidak bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun