Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manajemen Berita untuk Kesehatan yang Lebih Baik

23 Juli 2021   21:27 Diperbarui: 23 Juli 2021   22:04 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang belum lama diberitakan di detik (16/07/2021), terdapat sejumlah poster berisi ajakan kepada masyarakat agar tidak menyebar berita Covid-19. Poster itu menurut Kominfo Jatim dikategorikan hoaks. Polisi sedang menyelidiki siapa pembuatnya.

"Kami akan dalami karena berdasarkan dari Kominfo itu hoaks," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko kepada detikcom, Jumat (16/7/2021).

Penyebaran poster itu telah viral di sejumlah grup WA. 

"Warga Jawa Timur kompak untuk tidak upload berita tentang COVID-19. Biar masyarakat tenang, tentram, stop info COVID," tulis salah satu poster yang dilihat detikcom, Rabu (14/7/2021).

Lagi-lagi, semata-mata bermaksud untuk tenang (mengurangi ketakutan), ajakan tidak menyebarkan berita diserukan.

Menjaga kewarasan di tengah gempuran berita hoaks

Pada penyebaran, data dan fakta seputar Covid-19 beserta berita hoaks berjalan seiringan. Pada satu sisi, orang bisa takut melihat kenaikan jumlah penderita. Sisi lain, orang bingung dengan solusi palsu yang dianjurkan untuk memulihkan Covid-19.

Untungnya, Mama saya tidak mudah percaya. Banyak beliau bilang, cara-cara penyembuhan beredar di grup yang diikutinya. Hanya satu yang ia lakukan, selebihnya diabaikan.

Mama kerap kumur-kumur mulut dengan air garam untuk mematikan kuman. Itu dipercayanya sebagai kebiasaan orang-orang zaman dahulu yang ada baik (menurut Mama) untuk terus dilakukan.

Dari menu hoax buster di situs covid19.go.id, sudah begitu banyak berita bohong diungkap untuk dinyatakan kesalahannya, baik dari media massa maupun media sosial.

Contohnya: campuran lemon dan soda kue dapat membunuh virus Corona, ada minuman herbal penambah imun untuk cegah penularan virus COVID-19, labu kuning kukus dapat sembuhkan Covid-19, dan masih banyak lagi, yang Anda dapat baca di sini. Terbaru (23/7/2021), syarat pembuatan KTP harus memakai sertifikat vaksin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun