Seperti yang belum lama diberitakan di detik (16/07/2021), terdapat sejumlah poster berisi ajakan kepada masyarakat agar tidak menyebar berita Covid-19. Poster itu menurut Kominfo Jatim dikategorikan hoaks. Polisi sedang menyelidiki siapa pembuatnya.
"Kami akan dalami karena berdasarkan dari Kominfo itu hoaks," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko kepada detikcom, Jumat (16/7/2021).
Penyebaran poster itu telah viral di sejumlah grup WA.Â
"Warga Jawa Timur kompak untuk tidak upload berita tentang COVID-19. Biar masyarakat tenang, tentram, stop info COVID," tulis salah satu poster yang dilihat detikcom, Rabu (14/7/2021).
Lagi-lagi, semata-mata bermaksud untuk tenang (mengurangi ketakutan), ajakan tidak menyebarkan berita diserukan.
Menjaga kewarasan di tengah gempuran berita hoaks
Pada penyebaran, data dan fakta seputar Covid-19 beserta berita hoaks berjalan seiringan. Pada satu sisi, orang bisa takut melihat kenaikan jumlah penderita. Sisi lain, orang bingung dengan solusi palsu yang dianjurkan untuk memulihkan Covid-19.
Untungnya, Mama saya tidak mudah percaya. Banyak beliau bilang, cara-cara penyembuhan beredar di grup yang diikutinya. Hanya satu yang ia lakukan, selebihnya diabaikan.
Mama kerap kumur-kumur mulut dengan air garam untuk mematikan kuman. Itu dipercayanya sebagai kebiasaan orang-orang zaman dahulu yang ada baik (menurut Mama) untuk terus dilakukan.
Dari menu hoax buster di situs covid19.go.id, sudah begitu banyak berita bohong diungkap untuk dinyatakan kesalahannya, baik dari media massa maupun media sosial.
Contohnya: campuran lemon dan soda kue dapat membunuh virus Corona, ada minuman herbal penambah imun untuk cegah penularan virus COVID-19, labu kuning kukus dapat sembuhkan Covid-19, dan masih banyak lagi, yang Anda dapat baca di sini. Terbaru (23/7/2021), syarat pembuatan KTP harus memakai sertifikat vaksin.