Masih teringat jelas, isu seputar susu dan kelapa hijau sebagai pencegah virus berhasil membuat panik sebagian orang. Persediaan di toko habis. Harganya pun melambung tinggi. Sekali lagi, ketakutan membelakangi pemikiran logis. Mengapa tidak dicek dahulu kebenarannya?
Pemikiran sangat berpengaruh untuk kesehatan
Dari sisi medis, pemikiran positif sangat mendukung terjaganya kesehatan tubuh. Rekan kerja saya juga sering mengingatkan, penyakit sebagian besar berawal dari pikiran.
Alodokter menjelaskan:
Pola pikir dapat memengaruhi tingkat kesehatan seseorang. Orang yang berpikir positif cenderung lebih sehat, karena mampu menghadapi stres yang dimilikinya dengan baik. Mereka juga cenderung lebih mudah menjalani gaya hidup sehat, sehingga tidak rentan terserang penyakit. Â
Berbagai masalah manusia, mulai dari gangguan tidur, depresi, stres, kecemasan, penuaan dini, hingga kenaikan berat badan sering kali dapat diatasi dengan berpikir positif. Singkirkan segala pikiran negatif yang ada dan mulailah berpikir positif demi kesehatan yang lebih baik.
Berpikir positif adalah kunci utama dalam mengelola stres, yang selanjutnya akan berperan mendatangkan banyak manfaat kesehatan.Â
Secara umum, berikut manfaat berpikir positif terhadap kesehatan: tidak mudah sakit, risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah berkurang, usia harapan hidup lebih panjang, tingkat depresi yang lebih rendah, mampu berpikir lebih kreatif, lebih mampu memecahkan masalah, dan kemampuan memori dan daya konsentrasi yang lebih tinggi.
Tentu, ketakutan, kecemasan, kekhawatiran bukan termasuk pikiran dan perasaan positif. Jika dilama-lamakan, hanya akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Lantas, bagaimana mengatur konsumsi berita agar kecemasan tidak bertambah seusai membacanya?
Percayalah sumber tepercaya